Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Tugas Tim Pemadam Karhutla, Pikul Mesin dalam Hutan, "Nyebur" Kanal, hingga Padamkan Api Malam Hari

Kompas.com - 25/02/2021, 06:33 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lebih kurang sepekan, tim Manggala Agni Sumatera V Daerah Operasi (Daops) Dumai di Provinsi Riau, melakukan pemadaman titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Manggala Agni Sumatera V Daops Dumai memiliki tanggungjawab tiga daerah, yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Dalam memadamkan api, tim tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Karhutla, yang terdiri dari TNI, Polri, masyarakat peduli api (MPA) dan termasuk dibantu dari pihak perusahaan.

Kepala Manggala Agni Sumatera V Daops Dumai Ismail Hasibuan menyebutkan, untuk wilayah Dumai sendiri, karhutla terdapat di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, dan Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan.

Baca juga: Tim Manggala Agni Kesulitan Kendalikan Api Karhutla di Dumai

Kemudian, di Kabupaten Bengkalis, titik api di Desa Sukarjo Mesim, Kecamatan Rupat, dan Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau.

"Untuk di Desa Tasik Serai dan Desa Sukarjo Mesim sudah bisa kita tangani dan tinggal lagi pendinginan. Begitu juga dengan di Kelurahan Mundam juga sudah jauh berkurang. Cuma kan belum bisa kita tinggalkan, karena takutnya nanti api muncul lagi. Jadi, kami pemadaman sampai tuntas," kata Ismail kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Tim Manggala Agni Padamkan Karhutla di 5 Lokasi di Riau

Sedangkan karhutla yang sangat parah dan sulit dikendalikan, sebut Ismail, yaitu di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan. Sejak beberapa hari terakhir, petugas gabungan berjibaku memadam api.

Menurutnya, luas lahan gambut yang terbakar saat ini sudah mencapai puluhan hektar. Kondisi titik api sulit dipadamkan, karena gambut kering kedalamannya dua meter.

"Kami terus berupaya memadamkan titik api, agar asapnya tidak menyebar ke permukiman warga," ucap Ismail.

Baca juga: Kabut Asap Tipis akibat Karhutla Mulai Selimuti Kota Pekanbaru

Harus terobos hutan dengan jalan kaki

Selama menanggulangi karhutla, Ismail mengaku banyak kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan. Misal, sumber air terbatas, cuaca panas, dan angin kencang.

Selain itu, untuk menuju lokasi titik api, tim Manggala Agni harus menerobos hutan yang tak bisa dilalui dengan sepeda motor apalagi mobil operasional.

Tim menembus hutan dan semak belukar bukan dengan tangan kosong. Tetapi, tim memikul mesin pompa air, selang, nozel dan termasuk konsumsi.

"Kadang tim kita harus memikul peralatan pemadaman menuju lokasi kebakaran. Jarak mencapai puluhan kilometer. Kondisi ini dialami anggota saat pemadaman karhutla di Kelurahan Lubuk Gaung. Lokasi ini sangat jauh karena sudah berbatasan dengan Rohil," sebut Ismail.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com