Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Soal Banjir di Semarang: Kalau Mau Menyalahkan, Salahkan Saya

Kompas.com - 25/02/2021, 06:29 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beredar di media sosial komentar warganet tentang permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang.

Warganet menilai seorang kepala daerah patut disalahkan jika ada peristiwa banjir yang menimpa suatu daerah.

Komentar itu diposting oleh akun @aditya180204 pada Selasa (23/2/2021) malam dan di-mention ke akun Twitter Ganjar.

"Padahal kalau mau pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan wali kota lalu salahkan air kiriman Ungaran," tulis akun tersebut.

Lantas, Ganjar me-retweet akun tersebut dengan menyatakan bahwa dirinya patut disalahkan soal banjir di Kota Semarang.

"Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik," kata Ganjar.

Baca juga: Kantornya Kebanjiran, Ganjar Pranowo Ikut Selidiki, Ternyata Ini Penyebabnya


Menanggapi komentar warganet tersebut, Ganjar bilang dirinya adalah orang yang patut disalahkan atas permasalahan banjir yang melanda daerahnya.

"Kalau mau menyalahkan ya salahkan saya saja, kan ada (banjir) di Pekalongan, ada di Kudus, ada di Pati, ada di Semarang. Karena keinginannya ada yang harus bertanggung jawab dan siapa yang disalahkan, lebih baik salahkan Gubernur karena banyak teman-teman di kabupaten kota mereka sudah bekerja dengan luar biasa," jelas Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Rabu (24/2/2021) malam.

Setidaknya, Ganjar sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah banjir yang melanda di Kota Semarang supaya tidak berlarut-larut.

Akan tetapi, memang tidak banyak masyarakat yang mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan.

"Orang tidak pernah tahu bahwa jam-jam segini saya masih kontakan dengan sumber daya air, ngecek evaluasinya seperti apa, pembangunannya seperti apa, kemudian area yang tadinya banjir sekarang seperti apa penangananya seperti apa, tidak pada tahu, kita kontak dengan Daop yang di Tawang mereka tidak tahu, kita komunikasi dengan RT, RW atau orang yang komplain apakah bantuan sudah masuk, mereka tidak tahu," katanya.

Baca juga: Wali Kota Tegal dan Wakilnya Disebut Tidak Harmonis, Ganjar: Mbok Duduk Bareng

Sebagai pemangku kebijakan, Ganjar bersedia mengambil alih tanggung jawab soal penanganan banjir tersebut agar semua bisa bekerja dengan tenang.

"Saya tidak akan mempublikasikan yang begini begini, artinya tetap saja dalam konteks sosiologinya pasti masyarakat akan mencari siapa yang bertanggungjawab. Lebih baik tanggungjawabnya saya ambil alih, agar semuanya bisa bekerja dengan tenang. Sehingga kalau konteks komunikasinya masyarakat harus tahu, biarlah saya yang menjelaskan baik-baik. Mereka juga stres sebenarnya," ujarnya.

Ganjar pun mengapresiasi petugas di lapangan yang sudah bekerja keras mengatasi persoalan banjir yang melanda di Kota Semarang.

"Tadi pagi saya di area Tawang, 'jangan Pak banjir' saya itu mau lihat banjir, kemudian saya naik sepeda krepyek krepyek masuk ke sana, lihat pompanya jalan. 'Kamu pompanya berapa shift? 'Yang pompa baru ini kami berdua terus kami berjaga di sini', di Berok saya tanya, 'kamu berapa orang? satu orang pak, 24 jam, satu pompa ini saya yang tanggung jawab'. Siapa coba yang mau bekerja seperti itu, mereka bekerja sangat luar biasa," ungkapnya.

Di sisi lain, Ganjar juga menyoal permasalahan sampah yang menyebabkan saluran pompa air tersumbat.

"Kenapa pompa jalan kok cuma satu di Berok, kemarin itu yang satu kemasukan sampah, jadi pompanya mati. Kita mau salahin siapa lagi, siapa yang buang sampah? Kelamaanlah, saya yang tanggung jawab sekarang beres kan," ungkapnya.

Untuk itu, Ganjar meminta dukungan masyarakat agar senantiasa peduli terhadap lingkungan sekitar.

"Maka butuh dukungan masyarakat untuk peduli tidak buang sampah sembarangan, menjaga lingkungan. Cari siapa yang salah? "ngawur, pekerjaannya tidak profesional" Padahal sampahnya, mungkin kita atau saya ikut kontribusi di sana," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com