Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi di Muaro Jambi, Kebakaran Lahan Gambut Mulai Terjadi Jelang Musim Panas

Kompas.com - 25/02/2021, 06:23 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.comKebakaran lahan gambut mulai terjadi di Kabuaten Muaro Jambi. Musim panas dikhawatirkan akan tiba dan membuat lahan gambut kering dan rentan terbakar.

Namun menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi musim hujan masih akan berlanjut hingga April.

Ibnu Sulistyono selaku kepala stasiun Meteorologi BMKG Sultan Thaha Jambi mengatakan puncak musim hujan Provinsi Jambi terjadi pada November – Desember dan Maret-April.

“Sedangkan La Nina masih berlangsung setidaknya sampai dengan Mei 2021,” katanya, pada Rabu (24/2/2021) melalui WhatsApp.

Baca juga: Inovasi Anak SD di Jambi, Olah Sampah Kulit Buah Jadi Cairan Pembersih Lantai

Pada Februari 2021 ternyata menurut BMKG memang terjadi penurunan tingkat curah hujan. Itulah sebabnya hujan agak jarang terjadi pada Februari.

“Namun mulai  2 Maret ada peningkatan curah hujan. Khususnya Kabupaten Bungo, Merangin dan Sarolangun dan Kerinci,” katanya.

Sedangkan Kabupaten Muaro Jambi tempat terjadi kebakaran lahan gambut beberapa waktu lalu curah hujan Maret hingga April masuk dalam kategori menengah.

Baca juga: Lahan Gambut di Muaro Jambi Terbakar

Selain itu ada potensi cuaca ekstrem. Namun untuk beberapa waktu ini wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem hanya sebagian.

“Yaitu sebagian Kabupaten Bungo, Kerinci dan Sarolangun,” katanya.

Kanal blocking

Setelah terjadi kebakaran lahan gambut di Muaro Jambi, ahli hidrologi gambut Universitas Jambi menyarankan melakukan beberapa langkah.

Aswandi selaku ahli hidrologi gambut dari Universitas Jambi (Unja) mengatakan perlu dilakukan kanal blocking untuk mencegah kebakaran gambut yang masif.

“Biasanya kebun sawit punya kanal banyak. Maka langkah pertama kanal yang ada di kebun itu segera di-blocking,” katanya saat dihubungi Kompas.com viaWhatsApp, pada Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Ribuan Ikan di Anak Sungai Batanghari Jambi Mati Mendadak, Ini Dugaan Penyebabnya

Selanjutnya Aswandi mengatakan perlu dicek konektivitas atau keterhubungan kanal dengan sungai terdekat, kanal tersebut perlu diblok.

“Tujuan blocking kanal untuk menaikkan tinggi muka air kanal dan bisa membasahi lahan sepanjang kanal dan menambah kadar air tanah. Jika ini bisa kita tidak cemas akan terjadi kebakaran lagi karena efektivitas pembasahannya,” kata dosen Fakultas Pertanian Unja ini.

Terkait kepastiannya Aswandi mengatakan memang harus diketahui jaringan kanal yang ada dan arah aliran serta posisi dome kesatuan hidrologis gambutnya.

Aswandi mengatakan jika tidak dilakukan blocking kanal maka air gambut akan menjadi tempat terendah dan gambut akan kering dan mudah terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com