Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pasutri Punya 16 Anak di Malang, Berawal Ingin Anak Laki-laki dan Tinggal di Kontrakan

Kompas.com - 25/02/2021, 05:19 WIB
Setyo Puji

Editor

Meski memiliki banyak anak, ia mengaku tidak pernah menyesal dan selalu bersyukur.

Bahkan, ia merasa senang karena kehidupan keluarganya menjadi ramai.

Dikatakan Partina, sebelumnya sempat ada yang ingin mengadopsi anaknya tersebut. Namun, ia tidak mengizinkannya dan memilih untuk merawatnya sendiri dengan suami.

"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan," kata dia.

"Mau dikasih rumah, uang, tapi saya tidak mau. Biarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul. Alhamdulillah tidak ada yang ikut orang," kata dia.

Dari 14 anaknya itu, dikatakan dia, saat ini hanya tinggal delapan yang tinggal bersamanya. Sebab, sudah ada yang pergi merantau dan berkeluarga.

Sedangkan anak yang tinggal bersamanya, paling kecil masih duduk di bangku TK sedangkan paling besar menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Baca juga: Kasus 4 Petugas Forensik Jadi Tersangka karena Memandikan Jenazah Wanita Dihentikan, Kajari: Ada Kekeliruan...

Masih ngontrak rumah

Untuk menghidupi keluarganya itu, Mulyono diketahui bekerja sebagai pedagang bakso keliling. Sedangkan Partina membuka warung di daerah Jagalan.

"Jualan bakso saya, keliling. Kalau istri jualan di Jagalan, sewa lapak di situ," terang Mulyono.

Karena himpitan ekonomi itu, selama ini ia tinggal di rumah kontrakan dan selalu berpindah-pindah tempat.

"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus. Kontrak-kontrak gitu," kata dia.

Di rumah terakhir yang ia tempati saat ini juga tidak lama lagi ia harus pindah. Sebab, rumah tersebut diketahui sudah dijual oleh pemiliknya.

"Diberi waktu sampai Mei di sini," kata Mulyono.

Baca juga: Ini Alasan Kejaksaan Hentikan Kasus 4 Petugas Forensik yang Mandikan Jenazah Wanita

Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com