Meski memiliki banyak anak, ia mengaku tidak pernah menyesal dan selalu bersyukur.
Bahkan, ia merasa senang karena kehidupan keluarganya menjadi ramai.
Dikatakan Partina, sebelumnya sempat ada yang ingin mengadopsi anaknya tersebut. Namun, ia tidak mengizinkannya dan memilih untuk merawatnya sendiri dengan suami.
"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan," kata dia.
"Mau dikasih rumah, uang, tapi saya tidak mau. Biarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul. Alhamdulillah tidak ada yang ikut orang," kata dia.
Dari 14 anaknya itu, dikatakan dia, saat ini hanya tinggal delapan yang tinggal bersamanya. Sebab, sudah ada yang pergi merantau dan berkeluarga.
Sedangkan anak yang tinggal bersamanya, paling kecil masih duduk di bangku TK sedangkan paling besar menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Untuk menghidupi keluarganya itu, Mulyono diketahui bekerja sebagai pedagang bakso keliling. Sedangkan Partina membuka warung di daerah Jagalan.
"Jualan bakso saya, keliling. Kalau istri jualan di Jagalan, sewa lapak di situ," terang Mulyono.
Karena himpitan ekonomi itu, selama ini ia tinggal di rumah kontrakan dan selalu berpindah-pindah tempat.
"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus. Kontrak-kontrak gitu," kata dia.
Di rumah terakhir yang ia tempati saat ini juga tidak lama lagi ia harus pindah. Sebab, rumah tersebut diketahui sudah dijual oleh pemiliknya.
"Diberi waktu sampai Mei di sini," kata Mulyono.
Baca juga: Ini Alasan Kejaksaan Hentikan Kasus 4 Petugas Forensik yang Mandikan Jenazah Wanita
Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.