PEKALONGAN, KOMPAS.com - Banjir yang merendam empat kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hingga Rabu (24/2/2021) belum juga surut.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, pihaknya telah berupaya menjebol tanggul Sungai Mrican dengan harapan agar banjir bisa segera surut.
"Setelah tanggul dijebol penurunan air sampai 25 cm sampai saat ini. Ada satu dari dua pompa air yang rusak, kita langsung perbaiki agar banjir lekas surut," kata Asip Kholbihi kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: Masih Banjir, Pemkot Pekalongan Perpanjang Masa Tanggap Darurat
Selain karena mesin pompa air yang rusak, faktor penyebab banjir belum surut karena adanya penurunan permukaan tanah.
"Kalau sudah surut segera kami tutup kembali tanggul sungainya, karena memang tanggul yang dibuat merupakan penahan limpasan air rob," lanjut dia.
Dikatakan Asip, salah satu faktor penurunan tanah adalah banyaknya masyarakat mengambil air tanah melalui sumur/pompa bor yang dalam.
"Kita doakan dengan selesainya perbaikan pompa air dan jebolnya Sungai Mrican, satu atau dua hari lagi sudah surut signifikan," ungkap Asip.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pengungsian Korban Banjir Pekalongan Dibuat Bersekat
Pemkab Pekalongan, kata dia, sudah menganjurkan agar moratorium kaitan dengan air tanah segera dilakukan.
"Ini kan izinnya ada di provinsi," pungkasnyanya.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, jumlah warga yang masih mengungsi sebanyak 3.325 jiwa.
Pengungsi paling banyak berada di Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.