Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sleman Temukan Batu Tersusun Rapi, Diduga Bangunan Kuno

Kompas.com - 24/02/2021, 17:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Warga Padukuhan Pereng, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan sejumlah batu yang diduga dari bangunan masa lalu.

Selain itu, di lokasi juga ditemukan batu yang tersusun rapi memanjang seperti pondasi bangunan.

Dari pengamatan Kompas.com, untuk menuju lokasi penemuan harus melewati sebuah jembatan dari bambu yang dibuat oleh warga.

Baca juga: Situs Talang Tuwo, Peninggalan Kuno Era Sriwijaya yang Terbengkalai hingga Terancam Hilang

 

Setelah melintasi jembatan, kemudian melintasi jalan setapak.

Beberapa meter berjalan, tampak beberapa batu berbentuk kotak persegi panjang yang ditemukan oleh warga. 

Sebagian sudah berada di atas tanah. Namun ada juga batu tersusun rapi memanjang seperti pondasi bangunan yang sudah sedikit tersingkap.

Lokasi temuan ini berada di bawah tebing sebuah bukit. Pohon-pohon masih tampak memenuhi bukit tersebut.

"Penemuanya ini itu pada hari Minggu," ujar Ketua Pengelola Desa Wisata Pereng Sukarmin saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (23/02/2021).

Baca juga: Struktur Bata Kuno Ditemukan di Bawah Rerimbunan Bambu Dekat Candi Pawon

Sukarmin menceritakan awalnya merintis desa wisata.

Kemudian untuk merintis itu, dia dan beberapa orang menelusuri potensi-potensi yang ada di Padukuhan Pereng.

"Kita tujuh orang setelah penelusuran mau pulang, lalu disini kita melihat batu yang bentuknya presisi. Saya curiga ini batu apa, karena presisi ada yang bilang seperti batu candi," ucapnya.

Ketua Pengelola Desa Wisata Pereng Sukarmin saat menunjukan batu-batu yang ditemukan.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Ketua Pengelola Desa Wisata Pereng Sukarmin saat menunjukan batu-batu yang ditemukan.
Merasa penasaran, Sukirman kemudian turun mendekati batu tersebut. Ia pun semakin penasaran dan memutuskan untuk membuka semak belukar yang ada di sekitar batu tersebut.

"Nah semak-semak saya buka, di situ terlihat ada batu yang tersusun rapi. Kita langsung ambil cangkul dan alat seadanya dan terlihat sebagian karena waktu itu sudah sore," ungkapnya.

Beberapa warga kemudian menelusuri di lokasi pada Senin (22/2/2021). Saat itu batu yang ditemukan semakin banyak.

Baca juga: Situs Liyangan, Pesona Wisata Baru di Temanggung, Peninggalan Mataram Kuno yang Unik dan Kompleks

Bahkan batu yang tersusun rapi tersebut ternyata memanjang seperti sebuah pondasi.

"Batu yang tersusun itu memanjang, ada sekitar 7 meter yang sudah terlihat, tapi masih ada yang tertimbun tanah," tandasnya.

Sukarmin menuturkan pihaknya telah melaporkan temuan batu tersebut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta.

Petugas dari BPCB juga sudah datang ke lokasi untuk meneliti temuan tersebut.

"Pak Lurah, Pak Dukuh sudah lapor ke BPCB dan sudah datang meneliti. Kemarin Kita diminta untuk jeda dulu, dan masih menunggu hasil dari penelitian BPCB," bebernya.

Sementara itu, Kepala BPCB Yogyakarta Zaimul Azzah menyampaikan sudah menerima laporan dan langsung menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi.

"Sebetulnya masih sulit untuk mengidentifikasi temuan tersebut," tuturnya.

Baca juga: Penemuan Terowongan Tua di Proyek Bendungan, Diduga Dibangun 900 Tahun Lalu di Masa Kerajaan Bali Kuno

Dari tinjauan awal di lokasi batu yang ditemukan merupakan batu putih. Dugaan awal, batu-batu tersebut merupakan struktur bagian pagar.

"Dugaan sementara dari hasil peninjauan awal dengan adanya temuan batu-batu putih diduga merupakan struktur pagar. Apakah itu pagar halaman candi atau petirtaan, tentunya masih diperlukan penelitian lebih lanjut, Kami segera merencanakan penelitian lebih lanjut melalui ekskavasi," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com