Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Santri Ponpes An Nidhomiyah Pamekasan yang Tertimbun Longsor Ditemukan, Total 5 Orang Tewas

Kompas.com - 24/02/2021, 16:54 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dua santri Pondok Pesantren An Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, yang tertimbun longsor pada Selasa (23/2/2021), telah ditemukan.

Keduanya ditemukan dalam keadaan tewas setelah dievakuasi dari reruntuhan bangunan pada Rabu (24/2/2021).

Camat Pasean, Munafi menjelaskan, pencarian santri yang tertimbun longsor menggunakan alat seadanya milik warga, seperti linggis dan cangkul.

Sebab, tak ada alat gerak yang bisa digunakan.

"Warga sudah tidak sabar untuk segera menemukan jasad kedua santri yang tak kunjung ditemukan. Makanya alat seadanya yang dipakai," ujar Munafi saat dihubungi melalui ponsel, Rabu.

Baca juga: Kronologi Uang Nasabah BRI Raib, Tabungan Rp 13 Juta Tersisa Rp 500.000 Keesokan Harinya

Munafi menambahkan, jasad kedua santri itu disambut histeris dan lantunan kalimat syahadat dari penghuni pondok pesantren.

Keduanya tertimbun sekitar sembilan jam setelah longsor melanda pondok pesantren itu pada Selasa sekitar pukul 21.00 WIB.

"Total ada lima santriwati yang meninggal dunia dalam peristiwa longsor. Kelimanya yakni RN (14) asal Sampang, S (14) asal Jember, NB (13) asal Sumenep, NA (13) asal Jember, SQ (17) asal Jember," ungkap Munafi.

Selain lima santri tersebut, ada seorang santri yang menjadi korban luka dan mengalami patang tulang. Santri itu merupakan NQ (15) asal Sumenep.

Kelima jenazah korban longsor itu dibawa ke RSUD Waru sebelum diserahkan kepada keluarga.

 

Kepala Polsek Pasean Iptu Tugiman mengatakan, asrama santri yang tertimbun longsor dihuni oleh 47 orang.

Asrama itu berada di bawah tebing dengan ketinggian sekitar 30 meter.

"Keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas atas peristiwa itu. Jenazah akan dimakamkan di rumahnya masing-masing," kata Tugiman.

Baca juga: Jokowi Berjalan di Pematang Saat Hujan Deras, Bupati Sumba Tengah: Kesannya Sangat Luar Biasa...

Salah satu warga yang ikut dalam evakuasi korban, Muhammad Amin (53) mengatakan, evakuasi dua jenazah santri tersebut cukup sulit.

Keduanya tertimbun tanah dan material bangunan. Hujan deras juga mempersulit proses evakuasi.

 

"Waktu setelah kejadian yang paling sulit evakuasi karena hujan deras, listrik mati. Pencarian dilanjutkan pagi sampai siang karena kami kawatir ada warga yang ikut tertimpa bangunan," kata Muhammad Amin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com