PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dua santri Pondok Pesantren An Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, yang tertimbun longsor pada Selasa (23/2/2021), telah ditemukan.
Keduanya ditemukan dalam keadaan tewas setelah dievakuasi dari reruntuhan bangunan pada Rabu (24/2/2021).
Camat Pasean, Munafi menjelaskan, pencarian santri yang tertimbun longsor menggunakan alat seadanya milik warga, seperti linggis dan cangkul.
Sebab, tak ada alat gerak yang bisa digunakan.
"Warga sudah tidak sabar untuk segera menemukan jasad kedua santri yang tak kunjung ditemukan. Makanya alat seadanya yang dipakai," ujar Munafi saat dihubungi melalui ponsel, Rabu.
Baca juga: Kronologi Uang Nasabah BRI Raib, Tabungan Rp 13 Juta Tersisa Rp 500.000 Keesokan Harinya
Munafi menambahkan, jasad kedua santri itu disambut histeris dan lantunan kalimat syahadat dari penghuni pondok pesantren.
Keduanya tertimbun sekitar sembilan jam setelah longsor melanda pondok pesantren itu pada Selasa sekitar pukul 21.00 WIB.
"Total ada lima santriwati yang meninggal dunia dalam peristiwa longsor. Kelimanya yakni RN (14) asal Sampang, S (14) asal Jember, NB (13) asal Sumenep, NA (13) asal Jember, SQ (17) asal Jember," ungkap Munafi.
Selain lima santri tersebut, ada seorang santri yang menjadi korban luka dan mengalami patang tulang. Santri itu merupakan NQ (15) asal Sumenep.
Kelima jenazah korban longsor itu dibawa ke RSUD Waru sebelum diserahkan kepada keluarga.