Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

147 Rumah di Purwakarta Rata dengan Tanah Diduga akibat Tanah Bergeser

Kompas.com - 24/02/2021, 16:16 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Hindari eksploitasi alam

Menurut Dedi, ada pelajaran yang dapat diambil dari bencana tanah bergeser ini. Pertama, kata dia, hindari eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan tidak ramah lingkungan.

Kedua, sesuaikan pembangunan dengan karakter lingkungan.

"Modernisasi tidak harus memaksa alam menyesuaikan pada kita, justru kita yang harus menyesuaikan dengan alam," tegasnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, nantinya ada pengembangan di bidang peternakan domba, kerbau, dan sapi di area rumah panggung khas Sunda ini.

"Di situ (cuaca) dingin, cocok (mengembangkan peternakan). Polanya terintegrasi," katanya.

Pengembangan di sejumlah bidang ini, menurut Dedi, sangat penting. Musababnya, saat ini masyarakat sudah kehilangan kepercayaan diri terhadap lingkungan.

"Dalam pikirannya bahwa lingkungan tidak menunjang untuk ekonomi. Padahal, jika dikelola dengan baik, peternakan, perikanan terintegrasi dengan alam, ujungnya pariwisata," jelas Dedi.

Dia menambahkan, pariwisata tidak berkembang karena tidak ada sesuatu yang bisa dilihat.

Gunung-gunung yang indah, kata Dedi, tidak jadi indah karena tata arsitek lingkungannya sudah tidak menunjang.

"Kemudian kultur publik juga tidak menunjang. Kalau di Bali, tata arsitek lingkungan dan kultur menunjang," ucapnya.

Menurut Dedi, orang Bali kuat terhadap budaya.

"Kenapa kita tidak kuat dengan budaya lingkungan? Kenapa Bali bisa, Sunda enggak bisa? Apa problemnya?" tegas Dedi.

Baca juga: Dentuman Sebanyak Dua Kali Terdengar di Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi

Setiap daerah yang memiliki kultur kuat, lanjut dia, pasti ekonominya kuat. Wisatawan pasti datang ke daerah itu.

"Setiap daerah yang mengalami kesemrawutan lingkungan karena lemahnya kultur, pasti ada kekacauan ekonomi, kekacauan manusia, bencana, itu problem," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com