Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Presiden, Agrowisata di Sumba Tengah Diberi Nama Pendopo Bukit Jokowi

Kompas.com - 24/02/2021, 14:49 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke area lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keti, Kecamatan Katiku Tan, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Selasa (23/2/2021).

Saat kunjungan tersebut, Vedrika Lobo, Kepala Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya merekam Jokowi yang berjalan sendirian di pematang saat kondisi hujan deras.

Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Saat dikomfirmasi, Bupati Sumba Tengah Paulus S K Limu membenarkan kejadian seperti yang terekam dalam video milik Vederika

.Baca juga: Jokowi Kunjungi Food Estate di Sumba Tengah, Bupati: Beliau Peduli kepada Masyarakat Miskin

Ia mengaku sangat berkesan dengan kunjungan Jokowi ke Sumba Tengah.

"Kesannya sangat luar biasa. Sangat sederhana. Ini yang menjadi panutan kita. Sekalipun beliau adalah Presiden Republik Indonesia, tetapi prilakunya sangat sederhana. Sangat menghormati (dan) menghargai kita apa adanya," ujar Paulus.

Ia mengatakan, untuk mengabadikan kunjungan Presiden ke Sumba Tangah, masyarakat setempat sepakat memberi nama salah satu bukit di areal food esatate dengan nama Bukit Pendopo Jokowi.

Baca juga: Jokowi Berjalan di Pematang Saat Hujan Deras, Bupati Sumba Tengah: Kesannya Sangat Luar Biasa...

"Kita menamakan Pendopo Bukit Jokowi. Karena rumah ada juga (sana)," ungkap Paulus.

Bukit tersebut sebelumnya bernama Bukit Ngora Lenang yang berlokasi di Desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Sumba Tengah.

Sebelum dikunjungi Jokowi, bukit tersebut sudah dijadikan sebagai agrowisata oleh Pemda Sumba Tengah.

Baca juga: Berteriak Presidenku, Vedrika Rekam Jokowi yang Berjalan di Pematang Saat Hujan Deras

Lumbung pangan diperluas hingga 10.000 hektar

Presiden Jokowi saat berkunjung di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021).KOMPAS.com/DOKUMEN HUMAS PEMDA SUMBA TENGAH Presiden Jokowi saat berkunjung di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021).
Saat kunjungan Jokowi mengatakan jika luas lumbung pangan atau food estate di Sumba, NTT akan diperluas hingga mencapai Rp 10.000 hektar.

“Di sini memang, di Kabupaten Sumba Tengah ini, kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare, di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, kemudian yang 2.000 (hektar) ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektar, yang nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung,” ujarnya.

Hal itu dilakukan karena 34 persen kemiskinan ada di NTT khususnya di Sumba. Selain itu Jokowi mengatakan jika waktu panen di wilayah tersebut masih setahun sekali.

Baca juga: Kerumunan Warga Saat Jokowi Kunjungi NTT, Mardani: Pemimpin Mesti Menjadi Contoh

“Data yang saya miliki, 34 persen kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan masalah penyediaan air termasuk penyediaan air baku dan irigasi yang dihadapi di seluruh NTT.

“Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung. Beberapa embung di sini, embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih jauh dari cukup, masih kurang,” ungkapnya.

Baca juga: Antusias Sambut Jokowi, Warga Sikka: Lihat Beliau Keluar dari Mobil Saja Sudah Luar Biasa

Pemerintah, jelas Presiden, telah membangun sejumlah embung dan bendungan di wilayah NTT dan akan terus ditingkatkan jumlahnya.

“Saya sudah perintahkan tadi Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ignasius Sara | Editor : Dheri Agriesta, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com