Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Indonesia Harus Jadi Inisiator yang Menentukan Tatanan Ekonomi Dunia

Kompas.com - 24/02/2021, 12:39 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Di hadapan Bupati Luwu Utara (Lutra) terpilih Indah Putri Indriani (IDP), Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Institute, Solikin M Juhro mengatakan, Indonesia memiliki peran strategis dalam ekonomi dunia. 

“Oleh karena itu, saya ingin Indonesia tidak hanya menjadi penonton. Akan tetapi, harus ikut menjadi inisiator dalam menentukan tatanan ekonomi dunia yang lebih baik,” ujarnya, saat menghadiri acara Bank Indonesia (BI) Institute Flagship Program dengan tema economic diplomacy for national leader, Selasa (23/2/2021).

Dalam acara itu, BI membahas dampak pandemi Covid-19 pada berbagai sektor. Tidak hanya kesehatan dan ekonomi, tapi juga diplomasi internasional.

Baca juga: IDP Ajak Pemerintah Daerah Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Untuk itu, perubahan-perubahan mesti diadaptasi sebagai respons atas pandemi yang membawa tatanan kehidupan normal baru.

“Begitu pula dengan BI dan para pemimpin nasional, harus bisa merespons perubahan tersebut,” kata Solikin.

Salah satu cara untuk merespon perubahan itu adalah dengan mengandalkan diplomasi di tingkat internasional. 

Oleh karena itu, kata dia, jajaran Bank Indonesia memahami bagaimana diplomasi yang baik 

“Termasuk, untuk kementerian dan para pemegang otoritas di pusat dan daerah. Sebab, kegagalan diplomasi banyak terjadi, hanya karena tidak mampu memahami lawan bicara,” imbuh Solikin.

Faktor geopolitik membuat peran Indonesia strategis

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat Marty Natalegawa menjelaskan soal geopolitik, kerja sama internasional dan peran diplomasi.

Menurutnya, faktor geopolitik membuat peran Indonesia sangat strategis.

“Karena itu, faktor ini harus diperkuat dengan kemampuan diplomasi untuk meningkatkan kerja sama internasional,” ucapnya sebagai pembicara pertama.

Adapun kunci memperkuat kemampuan diplomasi adalah harus mampu menciptakan positive difference atau perbedaan positif.

“Perbedaan positif dibutuhkan setelah mengetahui keunggulan-keunggulan para kompetitor kita,” tegas Marty.

Baca juga: Bamsoet : Pertarungan Pemenuhan Pangan Akan Pengaruhi Geopolitik Global

Sementara itu, Bupati Luwu Utaara terpilih, Indah Putri Indriani mengaku bersyukur bisa diundang dan hadir dalam acara tersebut BI Institute Flagship Program

Pasalnya, ada banyak hal menarik yang tersampaikan dalam forum yang disampaikan narasumber.

“Penyampaian pemateri sangat kontekstual dan komprehensif. Sangat tepat untuk menambah wawasan dan mengisi kembali otak, sambil menunggu pelantikan,” ujarnya di sela-sela acara.

IDP mengaku kehadirannya di forum tersebut adalah kali kedua. Undangan pertama ia terima pada 2019 dengan tema regional government leader (RGL).

“Oleh karena itu, saya bersyukur bisa hadir dan menjadi bagian dari pertemuan penting, menarik dan berkelas ini,” kata mantan Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dosen Universitas Indonesia (UI) ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com