Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Longsor Terjang Ponpes di Pamekasan, 3 Santri Tewas, 2 Masih Tertimbun

Kompas.com - 24/02/2021, 11:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Setidaknya tiga santri tewas saat longsor menerjang Pondok Pesantren Annidzomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Selasa (23/2/2021).

Lalu, menurut Camat Pasean Munafi, dua santri juga dilaporkan alami luka-luka.

Munafi menjelaskan, longsor terjadi sekitar pukul 21/00 WIB. Tebing setinggi 12 meter di dekat pondok tiba-tiba longsor dan menerjang pesantren asuhan KH Muhedi itu.

Pohon kelapa yang menjadi penunjang tebing, ikut terbawa longsoran tanah sehingga menimpa bangunan pesantren.

Baca juga: Fakta Lengkap Oknum TNI Diduga Jual Ratusan Amunisi ke KKB, Terancam Dipecat, Curi Saat Latihan Menembak

"Ada beberapa bangunan pesantren yang rusak parah karena temboknya jebol, atapnya runtuh," ungkapnya.

Setelah mengetahui ada santri yang tertimbun, warga sekitar dan petugas segera melakukan pencarian.

"Warga saat ini sedang berusaha mencari dua santri yang masih tertimbun," ujar Munafi, yang juga Wakil Ketua PCNU Pamekasan ini.

Seperti diketahui, ketiga korban meninggal berasal dari Kabupaten Jember. Sementara dua santri lainnya yang masih tertimbun longsor berasal dari Kabupaten Sampang.

Baca juga: 5 Nasabah Kehilangan Uang Saat Transaksi di ATM, Ini Penjelasan BRI

Dipicu hujan deras

Menurut Koordinator tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono, hujan deras diduga menjadi pemicu longsor.

Curah hujan yang sangat tinggi di wilayah utara Kabupaten Pamekasan tadi malam.

Saat ini, BPBD telah mengirimkan bantuan tim evakuasi untuk mempercepat pencarian korban hilang.

"Kami baru dapat informasi. Tim sudah meluncur ke lokasi kejadian," terang Budi Cahyono melalui pesan singkat.

Baca juga: Pondok Pesantren di Pamekasan Dilanda Longsor, 5 Santri Tertimbun, 3 di Antaranya Tewas

 

Kendala evakuasi

Dilansir dari Tribunnews, Kapolsek Pasean Iptu Togiman mengatakan, proses pencarian korban mengalami kendala yaitu hujan deras masih mengguyur.

"Kondisi alam yang menjadi kendala untuk mengevakuasi ke tiga korban yang masih tertimbun tanah," kata Iptu Togiman kepada TribunMadura.com.

Namun demikian, para petugas gabungan telah siap siaga untuk melakukan pencarian setelah kondisi memungkinkan.

(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Dheri Agriesta)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: 3 Santriwati Tertimbun Longsor di Bindang Pamekasan Belum Bisa Dievakuasi, Polisi Ungkap Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com