KOMPAS.com - Setidaknya tiga santri tewas saat longsor menerjang Pondok Pesantren Annidzomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Selasa (23/2/2021).
Lalu, menurut Camat Pasean Munafi, dua santri juga dilaporkan alami luka-luka.
Munafi menjelaskan, longsor terjadi sekitar pukul 21/00 WIB. Tebing setinggi 12 meter di dekat pondok tiba-tiba longsor dan menerjang pesantren asuhan KH Muhedi itu.
Pohon kelapa yang menjadi penunjang tebing, ikut terbawa longsoran tanah sehingga menimpa bangunan pesantren.
"Ada beberapa bangunan pesantren yang rusak parah karena temboknya jebol, atapnya runtuh," ungkapnya.
Setelah mengetahui ada santri yang tertimbun, warga sekitar dan petugas segera melakukan pencarian.
"Warga saat ini sedang berusaha mencari dua santri yang masih tertimbun," ujar Munafi, yang juga Wakil Ketua PCNU Pamekasan ini.
Seperti diketahui, ketiga korban meninggal berasal dari Kabupaten Jember. Sementara dua santri lainnya yang masih tertimbun longsor berasal dari Kabupaten Sampang.
Baca juga: 5 Nasabah Kehilangan Uang Saat Transaksi di ATM, Ini Penjelasan BRI
Menurut Koordinator tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono, hujan deras diduga menjadi pemicu longsor.
Curah hujan yang sangat tinggi di wilayah utara Kabupaten Pamekasan tadi malam.
Saat ini, BPBD telah mengirimkan bantuan tim evakuasi untuk mempercepat pencarian korban hilang.
"Kami baru dapat informasi. Tim sudah meluncur ke lokasi kejadian," terang Budi Cahyono melalui pesan singkat.
Baca juga: Pondok Pesantren di Pamekasan Dilanda Longsor, 5 Santri Tertimbun, 3 di Antaranya Tewas