Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 10:04 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Vaksinasi yang telah dimulai sejak pertengahan Januari lalu diharapkan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang telah berlangsung hampir satu tahun terakhir.

Lantas kapan pandemi Covid-19 akan terekendali atau mereda?

Ahli Epidemiologi Lapangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dr Yudhi Wibowo menjelaskan, berdasarkan analisis skenario dari Imperial College London, pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, baik kasus dan kematian sampai titik terendah sekitar pertengahan Agustus 2021.

Baca juga: Epidemiolog Unsoed Ingatkan soal Toxic Positivity di Tengah Pandemi Covid-19

Demikian juga dengan angka reproduksi efektif (Rt) dapat dipertahankan sekitar 0,8 sampai dengan akhir Agustus 2021.

"Analisis ini sudah mempertimbangkan proses vaksinasi yang sedang berjalan di Indonesia dan terlihat bahwa vaksinasi sebagai upaya pencegahan spesifik mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan catatan vaksin memiliki efikasi 90 persen dan cakupan sebesar 80 persen penduduk," kata Yudhi melalui keterangan tertulis, Rabu (24/2/2021).

Namun terkait efektifitas vaksin, kata Yudhi, belum dilakukan penelitian, terutama terkait berapa lama vaksin ini mampu memberikan perlindungan kepada setiap individu.

"Beberapa menginformasikan vaksin mampu memberikan kekebalan selama 5-6 bulan paska vaksinasi. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil analisis skenario tersebut, bahwa akhir Agustus 2021 akan terjadi peningkatan kembali baik kasus dan kematian serta Rt," jelas Yudhi.

Untuk menghindari peningkatan kasus pada akhir Agustus, maka diperlukan booster vaksinasi yang tentunya akan membutuhkan biaya sangat besar.

"Oleh karena itu, sangat diperlukan modalitas pencegahan lainnya yaitu apa yang selama ini dikenal sebagai 5M, yaitu memakai masker standar, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak minimal 1,8 meter, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," jelas Yudhi.

Baca juga: Epidemiolog UGM Sebut Potensi Munculnya Varian Baru Covid-19 di Indonesia Sangat Besar

Yudhi menambahkan, target vaksinasi diberikan terhadap 181,5 juta orang atau sekitar 70 persen penduduk Indonesia dalam waktu maksimal 15 bulan.

Berdasarkan data per tanggal 19 Februari 2021 sebanyak 1.191.031 orang telah mendapat vaksin dosis pertama dan 668.914 orang mendapat vaksin dosis kedua dengan total yang telah mendapat vaksin sebanyak 1,79 juta orang.

Adapun rata-rata harian jumlah suntikan dalam satu minggu terakhir untuk dosis pertama 21.754 orang dan dosis kedua 41.196 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com