Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ditipu" dengan Bantuan Berisi Potongan Koran, Nenek Penjual Piring Bekas Berharap Pelaku Minta Maaf

Kompas.com - 24/02/2021, 06:18 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Nenek berusia 86 tahun bernama Sariyo sedang istirahat di kawasan Jalan Veteran tepatnya di barat lampu merah Patung Tembak Solo, Jawa Tengah, usai keliling menjual piring dan gelas bekas.

Tiba-tiba, ia didatangi oleh dua orang laki-laki dan perempuan.

Kedua orang itu kemudian memberi Mbah Sariyo bungkusan plastik hitam. Namun, apa isi dalam bungkusan plastik hitam itu Mbah Sariyo tidak tahu.

Mereka mengatakan kepada Mbah Sariyo ingin memberi rezeki kepada dirinya. Mereka juga berpesan kepada Mbah Sariyo agar tidak membukanya sebelum mereka pergi.

"Mbah tak wenehi rejeki nggo belonjo, nggo kulakan (mbah saya kasih rejeki untuk belanja, kulakan). Ning nek kulo dereng tebih ampun dibuka (tapi kalau saya belum jauh jangan dibuka)," kata Sariyo menirukan kedua orang tak dikenal itu saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Cerita Mbah Sariyo, Penjual Piring Bekas Di-prank Bungkusan Plastik Berisi Potongan Koran

Setelah kedua orang tak dikenal itu pergi, Mbah Sariyo membuka bungkusan plastik hitam itu. Bukannya uang, justru bungkusan plastik hitam tersebut berisi potongan kertas koran.

"Setelah mereka jauh saya buka plastik itu. Isinya itu potong-potongan kertas koran," ucap Mbah Sariyo.

Aksi "mengerjai orang" yang dialami Mbah Sariyo hingga viral di media sosial. Salah satunya diunggah dalam akun Instagram @energisolo.

Warga RT 002, RW 010 Kampung Prenggolayan, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, pada Senin (15/2/2021) tidak menduga ada orang yang mengerjai dirinya. Mbah Sariyo tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.

Mbah Sariyo berharap kedua orang yang telah mengerjainya tersebut dengan penuh kesadaran hati datang ke rumahnya untuk meminta maaf.

"Sebenarnya saya kecewa. Orangtua kok dibohongi. Tapi ya sudah Gusti Allah yang balas. Semoga yang melakukan itu segera meminta maaf," ungkap dia.

Mbah Sariyo menceritakan, ia sudah 30 tahun berjualan piring dan gelas bekas berkeliling kampung.

Jika belum ada yang terjual, Mbah Sariyo menjual piring dan gelas bekas ke Pasar Gading dan Pasar Harjodaksino.

"Saya dulu jualannya keliling kampung. Kalau tidak terjual saya bawa ke pasar. Harga satu gelas Rp 1.000, mangkuk Rp 5.000 dan sendok Rp 1.000," tutur dia.

Baca juga: Wali Kota Tegal dan Wakilnya Disebut Tidak Harmonis, Ganjar: Mbok Duduk Bareng

Sementara itu, anak perempuan Mbah Sariyo, Suryani (51) mengatakan prihatin dengan kejadian yang menimpa ibunya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com