Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyektil Peluru Ditemukan di Paha Seekor Lutung Jawa Hasil Penyerahan Warga

Kompas.com - 23/02/2021, 18:58 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Javan Langur Center (JLC) yang merupakan balai rehabilitasi lutung jawa di Kota Batu, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 10 ekor lutung jawa yang baru diterimanya, Selasa (23/2/2021).

Hasilnya, ditemukan proyektil peluru yang masih menancap di paha kanan seekor lutung.

Lutung tersebut merupakan hasil dari penyerahan warga di Pasuruan kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

"Ada satu proyektil peluru, untungnya posisinya tidak di otot, tapi di daging. Dan kondisi lutungnya masih bagus," kata Project Manager JLC, Iwan Kurniawan.

Iwan mengatakan, pihaknya baru pertama kali menerima lutung jawa dengan kondisi terdapat proyektil peluru di dalam tubuhnya.

Baca juga: Oknum TNI Jual Ratusan Amunisi Diduga untuk KKB, Begini Modusnya

"Ini baru pertama ada proyektil. Biasanya dari kemarin-kemarin tidak ada," kata dia.

Tim kesehatan yang memeriksa lutung jawa tersebut lantas mengambil proyektil yang masih bersarang di tubuh primata tersebut.

"Kalau yang ada proyektil diambil. Terus dikembalikan lagi. Saya rasa kondisinya bagus. Karena memang posisinya ada di luar. Kalau di dalam ceritanya sudah beda," kata dia.

Diperkirakan, lutung jawa yang terdapat proyektil di tubuhnya merupakan lutung peliharaan yang lepas. Karena dianggap mengganggu warga, lutung itu lantas ditembak.

Sementara itu, dari 10 ekor lutung yang diperiksa, sebanyak lima ekor merupakan hasil penyitaan BKSDA Yogyakarta. Sisanya merupakan hasil penyitaan BBKSDA Jawa Timur dan penyerahan warga.

10 ekor lutung jawa itu masih menjalani pemeriksaan kesehatan yang pertama untuk proses karantina. Lutung akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak tiga kali sebelum dilepas liarkan.

"Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan hari ini masih tahap awal. Tiga bulan kemudian akan ada pemeriksaan kesehatan lagi yang tahap kedua, pemeriksaan kesehatan pasca-karantina. Pemeriksaan dengan sejumlah item pemeriksaan yang sama. Sebelum pelepas liaran ada pemeriksaan kesehatan lagi. Jadi pemeriksaan kesehatannya ada tiga kali," ujar Iwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com