"Saya juga kemarin terjebak banjir. Memang di lokasi itu walaupun tidak ada hujan, tetapi banjir bisa saja datang mendadak kalau ada hujan di bagian hulu seperti Fatumnasi dan wilayah Mutis," ujar dia.
Konay menyebutkan, jenazah ini merupakan tokoh adat yang sebelumnya sakit di rumah sakit umum di ibu kota Kabupaten TTS dan hendak dimakamkan di kampung halamannya.
Baca juga: Perpanjang PPKM Mikro di Madiun, Warga Boleh Gelar Hajatan, Ini Syaratnya
Mobil yang membawa jenazah dari Soe, ibu kota Kabupaten TTS, tak bisa melanjutkan perjalanan karena arus banjir yang deras.
"Warga terpaksa menggotong jenazah menerobos banjir dan melintasi anak sungai lainnya dengan jarak tempuh tujuh kilometer agar bisa tiba di tempat permakaman keluarga di Desa Liliana," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.