KOMPAS.com - Ucapan anggota DPRD Kabupaten Bantul Supriyono yang menyamakan pemakaman Covid-19 seperti menguburkan anjing berbuntut aksi unjuk rasa para relawan.
Pimpinan DPRD pun turun tangan menangani kasus salah satu anggotanya itu.
Kini Supriyono telah meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
Video itu direkam dalam acara pernikahan dan khitanan di Kulon Progo saat Supriyono memberikan nasihat kepada mempelai.
Saat itu dia juga menyinggung masalah Covid-19. Dalam pernyataannya, ia menyamakan pemakaman jenazah Covid-19 seperti menguburkan anjing.
"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.
Video itulah yang membuat para relawan geram dan menggelar demonstrasi memprotes anggota dewan.
Baca juga: Sebut Pemakaman Pasien Covid-19 seperti Kubur Binatang, Anggota DPRD Bantul Minta Maaf