Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu di Magelang "Baper" Gelar Syukuran "Ikatan Cinta", Psikolog: Terbawa Emosi

Kompas.com - 23/02/2021, 15:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan sekelompok ibu di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang mengadakan pesta kecil atau syukuran karena adegan sinetron "Ikatan Cinta".

Pesta itu sebagai ungkapan bahagia karena dua tokoh utamanya, Aldebaran dan Andini, tidak jadi bercerai.

Dosen Psikologi Universtas Muhammadiyah (Unima) Magelang Aning Az Zahra memandang hal itu sebagai hal yang biasa terjadi, tidak hanya di antara penggemar sinetron "Ikatan Cinta" akan tetapi juga sinetron lainnya, bahkan drama korea yang juga sedang digemari masyarakat Indonesia saat ini.

Baca juga: Wali Kota Tegal dan Wakilnya Disebut Tidak Harmonis, Ganjar: Mbok Duduk Bareng

Menurutnya, pesan dari sinetron itu telah mampu tersampaikan kepada penonton sehingga mereka pun ikut terbawa emosi.

Apalagi didukung oleh alur cerita serta karakter tokoh yang kebanyakan digandrungi penonton, terutama kaum ibu.

"Sinetron ini mampu menggaet atau menyampaikan emosi cerita, atau apa yang diinginkan sutradara, itu sampai ke masyarakat. Sehingga mereka terbawa emosi, kemudian ada "missed" antara dunia fiksi dengan nyata. Walaupun mereka ini paham kalau cerita itu hanya fiksi," ujar Aning, dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Dikatakan, Aldebaran yang diperankan oleh Arya Saloka digambarkan sebagai seorang pengusaha muda, rupawan, dan bertanggung jawab.

Demikian juga dengan Andini yang diperankan Amanda Manopo memiliki karakter sebagai wanita cantik dan baik hati.

"Dari karakter tokohnya saja orang-orang suka, lalu alur cerita juga cukup relate dengan kehidupan sehari-hari. Jadi timbul keinginan atau memicu penonton untuk berharap lebih dalam cerita itu," ungkap Aning.

Namun demikian, Aning mengingatkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti syukuran oleh para ibu di Desa Banyurojo itu bisa dikatakan berlebih kalau dilakukan semata karena sesuatu yang fiksi/tidak nyata.

Kecuali, jika pada kegiatan berkumpul itu sekaligus menjadi ajang silaturahmi, diskusi atau kegiatan lainnya maka hal itu wajar saja.

"Kalau kegiatan itu semata untuk sesuatu yang sifatnya fiksi atau hanya karena sinetron, seolah itu momen sakral, sampai direncanakan sedemikian rupa, itu ya berlebihan. Tapi kalau sekaligus sebagai ajang ngobrol, momentum untuk berkumpul, saya pikir tidak masalah," papar Aning.

Baca juga: Kantor Terkunci Tanpa Staf, Wakil Wali Kota Tegal Batal Ngantor

Pemerhati masalah sosial asal Kota Magelang, Sasmiahti Satyha Widyastuti, ikut menanggapi kegiatan ibu-ibu pecinta sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi swasta nasional itu.

Menurutnya, semestinya masyarakat bijak melakukan hal yang lebih bermanfaat.

"Kalau tujuan syukuran untuk silaturahmi, hal yang positif untuk kehidupan bertetangga dan bermasyarakat memang baik," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com