Relawan yang terdiri dari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul, dan tim SAR Kabupaten Bantul datang membawa ambulans.
Demonstran juga membawa keranda mayat.
Pernyataan yang menyinggung relawan Covid-19 itu berasal dari potongan video rekaman acara pernikahan dan khitanan di Kulon Progo, DIY. Tidak diketahui waktu pasti video itu direkam.
Baca juga: Gara-gara Ucapan Anggota Dewan, Relawan Covid-19 Bawa Keranda Mayat ke DPRD Bantul
Dalam video itu, seorang anggota DPRD Bantul memberikan nasihat untuk kedua mempelai yang menyelenggarakan pernikahan.
Saat itu, anggota dewan itu sempat menyinggung masalah Covid-19.
"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.