Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Plt Wali Kota Tasikmalaya Jadi Lansia Pertama Vaksinasi Covid-19, Punya Komorbid tapi Tak Alami Gejala Usai Disuntik

Kompas.com - 23/02/2021, 08:55 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, merupakan warga lanjut usia (lansia) berumur 64 tahun yang pertama menerima vaksin Covid-19 Sinovac seusai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin vaksin Sinovac digunakan untuk lansia, Sabtu (20/2/2021).

Yusuf yang sebelumnya tak masuk kategori umur pemberian vaksin tahap pertama dan kedua ini mengaku semangat menjadi penerima vaksin pertama lansia.

Dirinya pun mengaku tak merasakan gejala apa-apa seusai divaksin meski memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Enak gak terasa sakit. Jarumnya kecil soalnya. Setelah disuntik juga tak merasakan apa-apa. Saya lansia pertama di Kota Tasikmalaya divaksin bersama para dokter senior yang usia lanjut juga," jelas Yusuf kepada Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Cerita Dokter Usia 71 Tahun yang Lebih Percaya Diri Setelah Disuntik Vaksin

Besoknya langsung kerja

Yusuf pun meyakinkan kepada semua lansia untuk tak khawatir divaksin meski selama ini memiliki komorbid.

Dirinya pun sampai sekarang tak muncul gejala apapun dan langsung keesokan harinya sampai sekarang menjalankan tugasnya bertemu masyarakat.

Yusuf pun akan menerima vaksin kedua yang dijadwalkan 30 hari ke depan setelah mendapatkan suntikan vaksin pertama.

"Kita kan yang usia lanjut harus satu bulan untuk tahap selanjutnya. Kalau yang lain itu kan 14 hari. Kami yakinkan kepada semua lansia untuk tak khawatir menerima vaksin," ujar dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Anhui Diuji Klinis, Butuh 4.000 Relawan, Lansia Boleh Daftar

Lansia rawan kena Covid-19, karena punya komorbid

Adapun langkah vaksinasi pemerintah bagi lansia ini sejatinya bertujuan untuk melindungi warga usia lanjut dari wabah Covid-19.

Apalagi selama ini para lansia dinilai sangat rawan terkena corona, dan jika positif corona dengan riwayat memiliki komorbid akan rentan meninggal.

"Makanya, saat niatan pemerintah melindungi masyarakatnya melalui vaksin harus disukseskan. Tangkal isu-isu hoaks berkaitan program vaksin pemerintah ini," ungkap Yusuf.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com