Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Covid-19 Tersinggung, Datangi DPRD Bantul Sambil Bawa Keranda, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 22/02/2021, 19:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah relawan Covid-19 berdemonstrasi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (22/2/2021).

Aksi ini dipicu oleh perkataan salah seorang anggota dewan yang menyinggung para relawan.

Perkataan itu terekam dalam sebuah potongan video.

Anggota DPRD itu menyebut pemakaman jenazah Covid-19 seperti mengubur anjing.

Dia juga mengatakan Dinas Kesehatan Bantul mendapat proyek dari Covid-19.

Baca juga: Gara-gara Ucapan Anggota Dewan, Relawan Covid-19 Bawa Keranda Mayat ke DPRD Bantul

Massa mendatangi Gedung DPRD untuk meminta klarifikasi dari anggota dewan yang bersangkutan.

Demonstrasi ini diikuti relawan Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, dan tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Bantul

Dalam aksinya, para relawan turut membawa keranda sebagai bentuk protes.

Ketua FPRB Kabupaten Bantul Waljito mengaku tersinggung atas perkataan itu.

"Dia sampaikan pemakaman Covid seperti memakamkan anjing. Padahal, SOP (standard operating procedure) sudah jelas tidak akan seperti itu," tuturnya.

Baca juga: Cerita Desa Miliarder Kuningan, Lebih dari 20 Orang Beli Motor Baru Setiap Harinya

Kata Waljito, selama ini relawan telah berjuang dalam penanganan Covid-19.

Anggota DPRD Bantul tersebut diberi waktu 1x24 jam untuk meminta maaf secara terbuka, baik melalui media massa maupun media sosial.

Waljito juga mendesak Kepolisian Daerah DIY untuk menyelidiki masalah ini karena dinilai merupakan hasutan.

"Kalau memang ini terjadi delik hukum Polda harus segera melakukan penyelidikan, sebab ini kontra terhadap penanganan Covid-19," tutur Waljito.

Baca juga: Dentuman Sebanyak Dua Kali Terdengar di Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi

 

Tanggapan DPRD Bantul

Relawan SAR DIY, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, dan Satgas COVID-19 Kalurahan se kabupaten Bantul menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/02/2021). Relawan SAR DIY, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, dan Satgas COVID-19 Kalurahan se kabupaten Bantul menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/02/2021).

Kalimat yang menyinggung para relawan Covid-19 itu diucapkan ketika sang anggota dewan menghadiri acara pernikahan dan khitanan di Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Namun, belum diketahui kapan video itu direkam.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," ujarnya dalam video tersebut.

Baca juga: Petaka di Jalanan Pabatu Renggut Nyawa sang Pemuda Pemelihara Masjid

Terkait video tersebut, Wakil Ketua DPRD Bantul Subhan Nawawi berujar pejabat publik harus bisa menahan diri saat berbicara di depan publik.

Pihaknya pun mengaku prihatin atas perkataan tersebut.

"Ini menjadi intropeksi kita, mungkin statement-nya guyon, apa pun tidak boleh. Itu tidak boleh. Kita masa pandemi, masa prihatin," jelas Subhan.

Anggota dewan itu juga telah dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Akan tetapi, undangan melalui telepon tidak dijawab.

Baca juga: Ada Karangan Bunga “Umurnya Tambah Tua, Masalahnya Merajalela” di Hari Jadi Banyumas, Ini Maksudnya

"Yang jelas hari ini kita undang, saya minta Pak Sekwan (Sekretaris Dewan DPRD Bantul) menghubungi yang bersangkutan," kata dia.

Subhan sudah meminta Badan Kehormatan Dewan untuk menindaklanjuti kasus ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com