Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Sebut Pemakaman Covid-19 seperti Kubur Anjing, Wakil Ketua: Mestinya Tak Dilakukan Pejabat Publik

Kompas.com - 22/02/2021, 17:53 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah relawan Covid-19 menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, DIY, Senin (22/2/2021).

Mereka tak terima dengan video viral pernyataan seorang anggota DPRD Bantul, Supriyono, yang menyamakan pemakaman Covid-19 seperti memakamkan anjing.

Tak hanya berunjuk rasa, para relawan juga membawa ambulans dan keranda mayat ke gedung DPRD Bantul.

Baca juga: Video Viral Anggota DPRD Sebut Pemakaman Covid-19 Seperti Kuburkan Anjing, Diprotes dan Dikirimi Keranda Mayat

Video viral

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Adapun kasus berawal dari potongan video yang tersebar di media sosial.

Dalam acara pernikahan dan khitanan di Kulon Progo, seorang anggota Dewan memberikan nasihat kepada mempelai.

Namun, dia juga menyinggung masalah Covid-19. Dalam pernyataannya, ia juga menyamakan pemakaman jenazah Covid-19 seperti menguburkan anjing.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.

Video itulah yang membuat para relawan geram dan menggelar unjuk rasa memprotes anggota Dewan.

Baca juga: Gara-gara Ucapan Anggota Dewan, Relawan Covid-19 Bawa Keranda Mayat ke DPRD Bantul

 

Ilustrasi Covid-19SHUTTERSTOCK Ilustrasi Covid-19
Tak seharusnya diucapkan pejabat publik

Wakil Ketua DPRD Bantul Subhan Nawawi menyayangkan adanya video tersebut.

"Kami selaku anggota Dewan prihatin dengan pernyataan itu. Mestinya tidak dilakukan oleh pejabat publik," ucap Subhan.

Kini, pimpinan Dewan mengaku sudah memanggil anggota Dewan yang terkait video itu, tetapi belum mendapatkan respons.

Dia juga sudah meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) menindaklanjuti kasus video viral itu.

"Yang jelas hari ini kita undang, saya minta Pak Sekwan (Sekretaris Dewan DPRD Bantul) menghubungi yang bersangkutan," kata dia.

Kompas.com yang berusaha menghubungi anggota DPRD tersebut juga belum mendapatkan respons.

Baca juga: Duduk Perkara 4 Ibu Ditahan dan Bawa Balita ke Penjara, Bermula Bau, Lempari Atap Pabrik Tembakau

Bawa keranda mayat

Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021)
Para relawan yang kecewa pun membawa keranda mayat dan ambulans ke Gedung DPRD.

Ketua Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul Waljito menegaskan bahwa pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai prosedur.

"Dia sampaikan pemakaman Covid seperti memakamkan anjing. Padahal, SOP sudah jelas tidak akan seperti itu," kata Waljito di Gedung DPRD Bantul, Senin (22/2/2021).

Waljito mengaku sakit hati dengan pernyataan tersebut karena para relawan selama ini telah ikut berjuang.

Terlebih lagi, politisi tersebut menyebut Covid-19 sebagai proyek Dinas Kesehatan Bantul.

"Kita tunggu 1 x 24 jam supaya beliau meminta maaf secara terbuka melalui media massa maupun media sosial. Kalau selama 1 x 24 jam dia tidak minta maaf, kita akan mengambil langkah hukum. Kita laporkan karena dia sudah menghasut dan menebarkan berita bohong tentang aktivitas relawan," katanya seperti dilansir Tribun Jogja.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul VIRAL Anggota DPRD Bantul Sebut Ada Proyek Pemakaman Covid-19, Relawan Gruduk Kantor Dewan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com