Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Dicopot dari Jabatan Usai Tahanan Kikis Tembok dengan Sendok, Kapolresta: Risiko Kepemimpinan

Kompas.com - 22/02/2021, 16:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kapolsek Pontianak Utara AKP Hery Purnomo dicopot dari jabatannya.

Hal itu diduga sebagai buntut kaburnya dua orang tahanan yang kabur dan mengikis tembok pejara dengan menggunkan sendok pada Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Fakta-fakta Perawat RSUD Blitar Meninggal karena Covid-19, Sempat Disuntik Vaksin, Riwayat ke Luar Kota

Kapolresta sebut risiko kepemimpinan

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Tiga hari pasca-kaburnya tahanan, Kapolsek Pontianak Utara secara resmi dicopot dari posisinya.

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Leo Joko Triwibowo meminta hal itu menjadi pelajaran bagi kapolsek yang lainnya.

Sebab, pemimpin harus bertanggung jawab terhadap hal yang terjadi di wilayahnya, termasuk mengenai penjagaan tahanan.

"Ini merupakan risiko kepemimpinan, kita harapkan ini menjadi contoh kepada Kapolsek yang lain dan seluruh personel bahwasanya penjagaan tahanan merupakan tanggung jawab yang betul-betul harus diprioritaskan," ujar Leo, seperti dilansir dari Tribun Pontianak.

AKP Hery Purnomo yang mulanya menjabat sebagai Kapolsek dimutasi menjadi Kasubbag Dalops Bagian Operasional Polres Kayong Utara.

Sedangkan jabatan Kapolsek Pontianak Utara ditempati oleh AKP Feby Rando yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu.

Baca juga: 2 Tahanan Kabur Usai Kikis Tembok Penjara dengan Sendok, Kapolsek Pontianak Utara Dicopot

Ilustrasi sel tahanan.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi sel tahanan.
Prosedur penjagaan diperiksa

Leo menjelaskan, penyebab kaburnya dua tahanan tersebut akan dilakukan lebih mendalam oleh Propam Polda Kalimantan Barat dan Biro Pengamanan Internal.

Hal itu untuk mengetahui apakah ada prosedur penjagaan yang salah saat kejadian.

"Secara kedinasan, kita ada fungsi Paminal dan Propam yang bekerja untuk melihat prosedur personel jaga. Bersalah atau tidak, nanti akan diputuskan saat sidang,” ujar Leo.

Baca juga: Fakta Kondisi Terbaru Kampung Miliarder Tuban, Bikin Sedih Presdir Pertamina Rosneft dan Kini Dijaga Aparat

Kikis tembok penjara dengan sendok dan kabur

Ilustrasi penjaraKompas.com Ilustrasi penjara
Peristiwa ini bermula ketika dua orang tahanan kabur dari penjara, Kamis (18/2/2021).

Dengan menggunakan sendok yang ditajamkan, mereka mengikis tembok penjara hingga jebol.

"Setelah jebol, keduanya masuk ke dalam lubang, lalu melewati celah antar bangunan. Lubangnya tidak cukup besar, saya juga heran kenapa tubuh mereka masih bisa lolos,” kata Leo

Untuk mengelabui petugas, satu di antara mereka berpura-pura mengaji. Sedangkan satu lainnya mengikis dinding.

Baca juga: Cerita Pecatan TNI dan Temannya Culik Balita, Ketakutan lalu Mengembalikan ke Orangtua, Ini Penyebabnya

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.

Akhirnya ditangkap

Leo menyebut awalnya ada tiga orang tahanan yang terlibat dalam aksi ini. Namun, hanya dua yang melarikan diri.

Keduanya merupakan tersangka kasus pencurian.

“Dari pemeriksaan awal. Yang merencanakan pelarian ini ada tiga orang, tapi satu orang lain tidak dapat kabur karena keburu ketahuan,” ucap Leo.

Beberapa saat kemudian, dua tahanan yang kabur berhasil diringkus.

Tahanan bernama Meki ditangkap di rumah keluarganya. Sedangkan tahanan Faisal ditangkap dalam perjalanan pelarian ke Kabupaten Sambas.

Kini, keduanya akan ditahan di rumah tahanan Mapolresta Pontianak.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Pontianak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com