Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Jalanan Pabatu Renggut Nyawa sang Pemuda Pemelihara Masjid

Kompas.com - 22/02/2021, 15:12 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Selang satu jam, petaka itu datang.

Teleponnya berdering. Ia mendapat panggilan dari teman korban. Ketika diangkat, dia mendapat kabar bahwa anaknya kecelakaan.

Rahmadi belum yakin terhadap kabar buruk yang ia dengar itu. Dia menghubungi nomor anaknya.

Namun, yang mengangkat telepon bukan anaknya, melainkan polisi.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa Borong Mobil, Ternyata Sempat Menolak Tanahnya Dijual untuk Kilang Minyak

“Saya telepon nomor anak saya, diangkat polisi. Katanya, udah bapak ke sini aja karena ini 9 meninggal, di RS Bhayangkara," tuturnya.

Rahmadi mengingat, sebelum kedua anaknya itu berangkat, wajah mereka tampak ceria.

Sebelum pergi, mereka sempat bersalaman dan berpelukan.

Ternyata, itu adalah salaman dan pelukan terakhir dari dua anaknya.

Baca juga: Dapat Uang hingga Rp 10 Miliar, Warga Desa di Tuban Borong Mobil, Serumah Bisa Punya 1-3 Unit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com