Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Untung Rugi Kota Serang Tampung 400 Ton Sampah Tangsel

Kompas.com - 22/02/2021, 14:19 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Rencana kerja sama pengelolaan sampah antara Pemerintah Kota Serang dengan Tangerang Selatan menuai polemik.

Masyarakat menolak dengan mempertimbangkan masih belum maksimalnya pengolahan sampah selama.

Sementara Pemkot Serang menginginkan kerja sama tersebut karena dinilai menguntungkan bagi pengembangan TPA Cilowong.

Lalu apa untung rugi dari kerja sama tersebut, berikut ulasan Kompas.com.

Baca juga: Rencana Tampung 400 Ton Sampah Tangsel Ditolak Warga, Wali Kota Serang: Jika Mudarat, Tidak Akan Dilanjutkan

Pemkot Serang dapat Rp 48 miliar

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, nilai kerja sama Rp 48 miliar untuk satu tahun akan dipergunakan untuk membenahi dan peningkatan sarana dan prasarana TPA Cilowong.

"Itu (pembenahan) sudah kami rencanakan bahwa dari Rp 48 miliar itu semuanya tidak ada yang tersisa untuk disana (TPA)," kata Syafrudin.

Mantan Kadis Lingkungan Hidup Kota Serang itu menilai, kerjasama sangat menguntung. Apalagi, dengan APBD saat ini tidak dapat membenahi permasalahan yang selama ini terjadi seperti teknologi yang tertinggal.

"Tahun ini untuk semua di sana (TPA Cilowong) karena APBD kita tidak mampu. Kehadiran Tangsel  dengan Rp 48 miliar  sangat menguntungkan untuk membenahi 100 persen TPA kita," ujar Syafrudin.

Lantas, apa kerugiannya? 

Baca juga: Dinilai Menguntungkan, Kota Serang Mau Tampung 400 Ton Sampah Tangsel

Rawan bencana

Direktur Direktur Rekonvasi Bhumi, Nana Priyatna Rahadian menilai, TPA Cilowong rawan terjadinya bencana alam dan pencemaran lingkungan jika beban sampah ditambah 400 ton dari Tangsel

"Sekarang aja sudah longsor, sudah beberapa orang korbannya. Gimana kalau ditambah 400 ton? Saya khawatir akan terjadi bencana lebih besar," kata Nana.

Selain bencana yagg mengancam masyarakat yang beraktifitas di TPA Cilowong, pencemaran lingkungan pun akan terjadi sehingga akan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.

Pengolahan limbah seperti air lindi belum dilakukan dengan baik, tidak seperti apa yang dilakukan di TPA Bantar Gebang yang dijadikan pupuk.

"Air lindinya apakah sudah ada aliran yang baik. Ini kan bisa mengkontaminasi ke sawah masyarakat, akan meresap ke sumur warga," ujarnya.

Baca juga: Warga Serang Menolak Pengiriman 400 Ton Sampah Tangsel ke TPA Cilowong, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com