Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kasus Kekerasan yang Dipicu Gangguan Jiwa, Lukai Petugas hingga Potong Alat Vital

Kompas.com - 21/02/2021, 16:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemuda di Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nekat memotong alat kelaminnya sendiri hingga nyaris putus, Kamis (18/2/2021).

Akibatnya, pemuda berinisial DS (26) mengalami pendarahan akibat luka di alat vitalnya.

"Persisnya tidak tahu apa yang melatarbelakangi tindakannya. Tahu-tahu pihak keluarga mendapati DS di kamarnya sudah berlumuran darah di kemaluannya," tutur Memed, Kepala Desa Bunikasih.

Baca juga: [JEJAK KASUS] Geger di Balik Tembok Keputren Keraton Solo

Menurut keterangan keluarga, Memed mengatakan, DS sebelumnya tampak mengurung diri di dalam kamar dan seing melamun.

Salah seorang kerabat DS, Jaenudin menuturkan, sepupunya itu mengalami gangguan jiwa sejak beberapa bulan lalu.

"Sering melamun dan mengurung diri di kamar. Sebab pastinya tidak tahu," kata Jaenudin.

Menyerang warga

Sementara itu, di Kota Jambi, seorang pria berinisial Z (36) diduga alami gangguan jiwa menyerang seorang warga bernama Baharuddin (40) hingga tewas, Minggu (29/2/2021).

Z, menurut polisi, sempat melarikan diri ke arah SMP 42 Merangin usai melukai korban.

"Hasil keterangan warga, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Tapi ini akan kita dalami lagi," kata Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy melalui pesan singkat, Minggu.

Aksi Z tersebut sempat membuat warga setempat khawatir karena Z kabur dengan membawa parang.

Baca juga: Pembunuhan Perempuan di Sumba Timur Ternyata karena Masalah Asmara

Sementara itu, kronologi kejadiannya berawal sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, korban sedang beristirahat usai membangun rumah. Korban kemudian duduk di atas tumpukan papan di sekitar rumah yang hendak dibangun.

Lalu, tanpa basi-basi, pelaku langsung menghampiri pelaku dan secara membabi buta mengayunkan parang ke arah kepala dan punggung korban.

Istri korban, Robiah (35), langsung berteriak histeris dan mendatangi suaminya yang penuh luka dan tergeletak di atas papan.

Baca juga: [JEJAK KASUS] Tragedi Pembunuhan 4 Orang Sekeluarga di Rembang

 

Mengamuk di pasar

Pemuda mengidap kelainan jiwa mengamuk di Sukoharjo,Selasa (21/4/2015).KOMPAS.COM/ M Wismabrata Pemuda mengidap kelainan jiwa mengamuk di Sukoharjo,Selasa (21/4/2015).

Kejadian serupa pernah terjadi di depan Pasar Sukarno di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa (21/4/2015) siang.

Seorang pemuda yang dikenal bernama Gresek mengamuk dengan dua pedang dan sempat melukai petugas keamanan pasar dan seorang anggota polisi yang hendak menghalau.

"Gresek datang ke pasar sekitar pukul 12.00 WIB, pakai sepeda motor berhenti di depan pasar. Lalu setelah turun dari sepeda motor, Gresek ambil pedang terus kumat (kambuh)," kata Sujarno, salah satu saksi mata.

Setelah melukai dua orang, Gresek segera lari ke permukiman padat penduduk.

Baca juga: Mengapa Kita Asyik Ngobrol di Angkringan? Begini Asal-usulnya...

Penjelasan aksi agresif 

Menurut psikolog Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Berliana Widi Scarvanovi, M.Psi., salah satu tanda atau gejala seseorang mengidap gangguan jiwa atau skizopfrenia adalah ketidakmampuan mengontrol diri dan lepas dari realita.

"Dalam kondisi tersebut, seseorang tidak akan mengetahui perilaku yang benar atau tidak. Akibatnya, itu bisa mendorong untuk melukai dirinya sendiri atau orang lain," kata Koordinator Unit Layanan Psikologi, Program Studi Psikologi UNS tersebut.

Dalam beberapa kasus, menurut Berliana, salah satu ciri seseorang yang mengidap skizoprenia adalah sering mengaku mendengar bisikan-bisikan gaib dan melakukannya tanpa penjelasan secara rasional.

Untuk penanganan seseorang dengan skizofrenia, Berliana menambahkan, dibutuhkan pendampingan dari psikolog atau psikiater. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com