Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Perawat Erny Positif Covid-19, Meninggal Saat Dirawat

Kompas.com - 21/02/2021, 15:24 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Erny Kusuma Sukma Devi, meninggal saat dirawat karena terinfeksi Covid-19.

Erny dinyatakan positif Covid-19 pada hari kesembilan setelah disuntik vaksin Covid-19 pada 28 Januari 2021.

Setelah dirawat selama delapan hari, perempuan berusia 33 tahun itu meninggal pada Minggu (14/2/2021).

Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyu Endah Woro Utami tak tahu dari mana perawat itu tertular Covid-19. Sebab, di lingkungan kerja tak ada pegawai yang positif Covid-19.

Saat ditanya tentang kemungkinan Erny terinfeksi usai menerima vaksin Covid-19, Woro menjelaskan, vaksin tersebut telah teruji dan aman digunakan.

"Vaksin kan memang berisi virus, tapi virus yang sudah dimatikan atau inactive," kata Woro saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Dapat Uang Rp 4 M Usai Jual Tanah ke Pertamina, Sodir Malah Merasa Tekor, Ini Alasannya...

Woro mengaku, pihaknya telah melaporkan kronologi kematian Erny ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Segala analisis (asal infeksi dan penyebab kematian) kami kembalikan ke Pemerintah Provinsi," kata dia.

Selama dirawat, Erny dalam kondisi stabil dan tak memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Tetapi, kondisi fisik Erny yang obesitas disebut menjadi salah satu faktor.

"Apapun ini (apakah karena vaksin atau infeksi Covid-19) karena kondisinya sangat individu (kasuistik/unik). Respons masing-masing individu terhadap vaksin atau Covid-19 (berbeda-beda). Kebetulan dia gemuk ya. Karena kalau gemuk risikonya berat," jelasnya.

Woro menjelaskan, kasus yang menimpa perawat Erny tak membuat surut keinginan tenaga medis di RSUD Ngudi Waluyo Blitar untuk menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.

"Mereka (tenaga medis) paham betul harus divaksin. Dan kita tertinggi lho. Sekitar 90an persen nakes kita ikut vaksin. Bahkan yang di atas 60 tahun mereka siap divaksin," kata Woro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com