Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Mural “Rudy Cukur Gibran” di Solo

Kompas.com - 21/02/2021, 09:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Di pinggir Jl. Ir. Juanda, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, tampak berjajar mural-mural yang menghiasi dinding-dinding bangunan.

Di salah satu tembok, terdapat sebuah mural yang mengundang perhatian.

Mural itu menampilkan dua orang.

Sesosok laki-laki berkepala plontos sedang mencukur seorang pria yang terlihat lebih muda darinya.

Baca juga: Jelang Pensiun, Rudy Diberi Hadiah Lukisan Mural Maturnuwun di Jalan Kota Solo

Sambil berdiri, tangan kanan pria berkaos hitam itu memegangi alat pencukur rambut.

Sedangkan tangan kirinya menyentuh rambut orang yang dia cukur.

Sebuah senyum tersungging dari bibirnya.

Saat dicukur, tubuh anak muda itu tertutup kain putih. Tatapan matanya melihat ke depan.

Potongan rambut mulai berjatuhan di pundak kirinya.

Dua orang yang divisualkan dalam mural itu adalah F.X. Hadi Rudyatmo dan Gibran Rakabuming Raka.

Di mural tersebut, Rudy digambarkan sedang mencukur Gibran.

Baca juga: Gibran Bakal Jalankan Sejumlah Program Ini Saat Menjadi Wali Kota Solo

Ucapan terima kasih

Mural FX Rudy yang dibuat di tembok sepanjang Jalan Juanda, Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (16/2/2021).  (tribun solo/ ryantono) Mural FX Rudy yang dibuat di tembok sepanjang Jalan Juanda, Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (16/2/2021). (tribun solo/ ryantono)

Mural ini merupakan salah satu dari sejumlah karya yang dibuat muralis Solo untuk merespon purnatugasnya F.X. Hadi Rudyatmo.

Pada Rabu (17/2/2021), bertepatan dengan Hari Jadi ke-276 Kota Solo, Rudy – sapaan F.X. Hadi Rudyatmo – tiba di penghujung masa baktinya sebagai Wali Kota Solo.

Para muralis memberikan kenang-kenangan lewat sejumlah karya ber-tagline “Matur Nuwun”.

Dalam bahasa Indonesia, “matur nuwun” berarti “terima kasih”.

"Ini sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas pengabdian Pak Rudy selama ini bagi Solo," jelas koordinator muralis Solo, Irul Hidayat.

Baca juga: Saat Menjabat, Gibran-Teguh akan Pakai Mobil Dinas Lama, Ini Alasannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com