Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kuliner Yogyakarta yang Hampir Punah, Kethak Blondo hingga Besengek Tempe Benguk

Kompas.com - 21/02/2021, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri termasuk pesona kulinernya.

Tak hanya gudeg atau oseng-oseng mercon. Yogyakarta juga menyimpan beragam kuliner lainnya dan beberapa sudah mulai punah.

Sebut saja kethak blondo yang terbuat dari ampas pengolahan minyak kelapa yang dilakukan dengan proses pemanasan santan.

Ada juga besengek tempe benguk dengan bahan utama tempe yang dimasak bersama santan dengan api kecil sehingga tempe lunak dan beraroma bumbu.

Baca juga: Prihatin dengan Kualitas Udara di Yogyakarta, Masyarakat Luncurkan Jogja Lebih Bike

Berikut 4  kuliner Yogyakarta yang hampir punah menurut buku Kuliner Yogyakarta Pantas Dikenang Sepanjang Masa yang ditulis Murdijati Gardjito DKK:

1. Apem di Pasar Ngasem

Ilustrasi apem selong (Jawa). SHUTTERSTOCK/FOTONE AGUS Ilustrasi apem selong (Jawa).
Salah satu pusat penjualan apem di Yogyakarta adalah di Pasar Ngasem salah satu pasar kuno yang ada sejak tahun 1925.

Yang unik, hingga saat ini di Pasar Ngasem masih ada penjual apem kue tradisional yang selalu ada di berbagai ritual masyarakay Yogyakarta.

Apem Pasar Ngasem digemari sebagai kudapan sehari-hari. Tak heran jika apem di Pasar Ngasem selalu terjual habi.

Rasanya manis, legit, gurih, dan mengenyangkan. Jika ingin lebih enak lagi, saat pesan apem bisa dengan tambahan telur.

Baca juga: Tradisi Unik Sambut Ramadhan, Gerebeg Apem Simbol Minta Ampunan di Jombang

2. Kethak blondo

Ilustrasi minyak kelapabelchonock Ilustrasi minyak kelapa
Kethak blondo adalah ampas pengolahan minyak kelapa yang pembuatannya dengan cara proses pemanasan santan.

Jika santan dipanaskan, maka akan terpisah antara air yang menguap dan menyisakan minyak kelapa dan bahan padat warna putih yang kecoklatan yang populer disebut kethak atau blondo.

Tanpa dibumbui, blondo memiliki rasa gurih dan sedikit manis serta memiliki aroma yang harus.

Baca juga: Resep Mie Nyemek Yogyakarta, Bisa Pakai Mie Instan

Biasanya blondo dibumbui dengan bawang putih, cabai, dan sedikit garam. Blondo pun siap disajikan dengan nasi hangat dan lauk pauk lainnya.

Selain untuk lauk pauk, blondok biasanya sering digunakan untuk campuran 'areh' salah satu komponen dari gudeg.

Kethak blondo juga bisa dibumbui dengan gula yang disebut dengan kethak manis. Biasanya kethak manis dimakan dengan geblek makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela pohon.

Baca juga: Tari Serimpi, Tarian Klasik Yogyakarta

3. Growol

Beberapa pedagang di Dusun Segajih saat sedang berlangsung pasar Ramadhan. Makanan yang dijajakan di sana memang biasa saja, misal ada geblek, makanan khas Kulon Progo. Kemudian tempe, thiwul, growol, dawet, ganyong rebus, gula kelapa, gula semut dan potensi hasil bumi asal Segajih.KOMPAS.com/Dani J Beberapa pedagang di Dusun Segajih saat sedang berlangsung pasar Ramadhan. Makanan yang dijajakan di sana memang biasa saja, misal ada geblek, makanan khas Kulon Progo. Kemudian tempe, thiwul, growol, dawet, ganyong rebus, gula kelapa, gula semut dan potensi hasil bumi asal Segajih.
Growol adalah makanan khas dari Kulonprogo yang terbuat dari singkong.

Makanan ini dibungkus dengan daun pisang. Proses pembuatannya cukup panjang. Awalnya singkong yang telah dikupas dicuci bersih lalu direndam selama 3 hari tiga malam tanpa diganti airnya.

Setelah lunak dan mengeluarkan bau asam karena fermentasi, singkong dicuci bersih dan dicacah atau ditumbuk halus.

Lalu singkong yang sudah halus dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang.

Rasa growol unik yakni tawar dan sedikit asam. Biasanya akn dinikmati dengan besengek tempe benguk atau kethak blondo.

Baca juga: KA Prameks 27 Tahun Layani Solo-Yogyakarta PP, Pramekers Beri Penghormatan di Perjalanan Terakhirnya

4. Besengek tempe benguk

Besengek di Pasar DhoplangKOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Besengek di Pasar Dhoplang
Besengek tempe benguk berbahan dasar tempe yang dimasak dengn santan yang dibumbui besengek.

Besengek adalah masakan dengan bersantan dengan bumbu dasar putih yakni bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri, dan bumbu segarnya daun salam, laos, sereh, dan daun jeruk purut.

Tempe dimasak santan dengan api kecil hingga tempe lunak dan beraroma bumbu yang kuat. Biasanya besengek tempe benguk dimakan dengan geblek.

Baca juga: Talut Sepanjang 20 Meter di Yogyakarta Longsor

Geblek adalah makanan yang berbahan ketela atau tapioka yang tawar dan digoreng lebih dahulu sebelum disajikan.

Besengek tempe benguk banyak dibuat oleh masyarakat dari Dusun Nganggrung, Kabupaten Kulon Progo.

Seperti diatur, biasanya hanya ada satu penjual besengek tempe benguk di pasar-pasar tradisional di Yogyakarta. Oada umumnya, merek berjualan 2 hari sekali karena perendaman tempe benguk dilakukan selama dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com