Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Dua Hari, Warga Sekitar Sungai Cileungsi dan Cikeas Diminta Siaga

Kompas.com - 20/02/2021, 14:42 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama membuat debit air di Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meningkat sejak Jumat 19-20 Februari 2021.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman menyampaikan bahwa peningkatan tinggi muka air (TMA) di dua sungai tersebut cukup signifikan sejak terjadi hujan selama dua hari.

"Kalau kemarin iya (siaga 1), sempat juga siaga 2 pagi tadi, kalau hari ini hulunya siaga 3 tapi di hilirnya deras dari tadi malam," kata Puarman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Karena kondisi tersebut, debit air tersebut akhirnya menyebabkan banjir di wilayah aliran sungai yakni Bogor dan Bekasi.

Baca juga: Sungai Cileungsi Kotor Parah, Kang Emil Ambil Tindakan Tegas

Puarman menyebut, TMA atau ketinggian permukaan air di dua sungai tersebut naik secara bertahap sejak dua hari ini.

Alhasil, air Sungai Cileungsi-Cikeas tersebut menyeruak ke perumahan, baik jalan dan fasilitas umum lainnya.

Hal itu terjadi karena hujan deras yang tak kunjung reda sehingga berdampak naiknya air di hulu Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas, Bogor, hingga hilirnya atau yang melintasi Bekasi.

Baca juga: Sampah Bambu Menumpuk di Sungai Cikeas Kota Bekasi

"Jadi volume air lebih banyak sekarang didominasi yang di hilir bukan di hulu, nah itu sekarang yang mengakibatkan banjir di banyak wilayah Bogor dan Bekasi," ungkap dia.

Ia mengungkapkan bahwa ada dua faktor yang menjadi penyebab kenaikan permukaan air di dua sungai tersebut hingga menyebabkan banjir.

"Banjirnya karena hujan lokal yang cukup lama, jadi dua-duanya kombinasi, karena sungai juga, karena hujan juga. Khusus yang sekarang hujan lebih dominan," imbuhnya.

Baca juga: Kali Bekasi Menghitam, Diduga Imbas Pencemaran di Sungai Cileungsi

Titik banjir

Berdasarkan laporan saat ini, titik banjir banyak terjadi di sejumlah wilayah, di antaranya di Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor yakni Perumahan Vila Nusa Indah 1.

Banjir tersebut terjadi sejak Jumat (19/2/2021) namun perlahan surut hingga puncaknya Sabtu (20/2/2021) pagi tadi.

Kendati demikian, tak ada korban jiwa dalam musibah banjir di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Saat ini, kata dia, banjir bisa diminimalisir berkat pompa-pompa air di sejumlah titik yang sudah dioperasikan.

Selain itu, banjir dampak kenaikan debit sungai tersebut juga terjadi di sejumlah perumahan di wilayah Bekasi.

Menurut dia, banjir bisa berpeluang meningkat di beberapa wilayah jika hujan tak kunjung berhenti.

Baca juga: Banjir di Karawang Kembali Meluas, Rendam 24 Desa, Rumah Plt Bupati Ikut Kebanjiran

 

Warga diminta selalu siaga

Banjir ini pun meluas ke wilayah Bekasi karena berbatasan langsung dengan Sungai Cileungsi dan Cikeas di Kabupaten Bogor.

"Yang daerah Bogor banjir sekarang itu terjadi di Bojongkulur, Wanaherang, kalau Bekasi hampir semua perumahan yang berdekatan dengan Sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi itu sekarang masih banjir," ucap dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, status siaga harus selalu ada dan yang paling penting kewaspadaan terukur, terarah, mengingat curah hujan masih tinggi.

Ia mewanti-wanti bahwa debit air sungai kemungkinan besar terus meninggi jika hujan tak kunjung reda, ditambah luapan sungai belum semuanya di hilir.

Adapun perkiraan waktu perjalanan air saat hujan berlangsung dari hulu ke hilir Sungai Cikeas yakni 2 sampai dengan 3 jam.

Sedangkan hulu ke hilir Sungai Cileungsi yaitu 3 sampai dengan 4 jam.

"Jadi kalau dari dua sungai itu, yang perlu diantisipasi adalah Sungai Cileungsi karena paling dahsyat mengakibatkan banjir ya, dasnya 26.500 hektar. Sedangkan Sungai Cikeas dasnya 11.300 jadi dampak Sungai Cileungsi dua setengah kali lipat dibandingkan Cikeas. Nah dua ini juga yang perlu diwaspadai," bebernya.

"Dampaknya tidak hanya di wilayah Bogor, banjir sampai ke Bekasi perumahan Kemang Ifi Graha, Pondok Gede Permai, Mitra Lestari, Kemang Pratama, sampai ke bendungan bekasi, Teluk Pucung, Babelan dan Margembong," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com