KOMPAS.com - Hanya berselang satu hari setelah melepas jabatannya sebagai Wali Kota Solo pada Kamis (18/2/2021), F.X. Hadi Rudyatmo langsung menekuni pekerjaan yang sudah ia tinggalkan selama 25 tahun, yakni tukang las.
Kini, pria yang kerap disapa Rudy ini berkegiatan di bengkel las di Kecamatan Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah.
Bengkel tersebut tak jauh dari rumahnya.
“Setelah selesai melayani masyarakat di rumah besar Pemkot Solo, saya akan melayani masyarakat di bengkel ini. Rumahnya jadi bengkel," kata Rudy saat ditemui di bengkel lasnya, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Tak Lagi Wali Kota Solo, Rudy Kembali Jadi Tukang Las: Saya Layani Masyarakat di Bengkel
Rudy memilih menjadi tukang las karena ingin hidupnya bermanfaat bagi orang lain.
"Saya selalu menyampaikan bahwa urip kuwi urup. Artinya, hidup itu harus bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain," ungkapnya.
Ia menuturkan pekerjaan sebagai wali kota dan tukang las tak jauh beda.
Baca juga: Gibran Bakal Jalankan Sejumlah Program Ini Saat Menjadi Wali Kota Solo
Keduanya sama-sama melayani masyarakat.
“Menjadi wali kota melayani masyarakat. Saya jadi tukang las juga melayani masyarakat. Artinya, jangan sampai wali kota itu merasa berkuasa. Namun, lebih kepada pelayan masyarakat," ujarnya.
Meski tak lagi menjabat sebagai wali kota, dan memilih kembali ke masyarakat, suami Elisabeth Endang Prasetyaningsih ini mengaku tidak gelisah.
"Kembali ke masyarakat itu hal biasa bagi saya karena selama ini saya melayani masyarakat tanpa ada jarak. Bahkan, saya selalu sampaikan duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Jadi tidak ada jarak antara masyarakat paling bawah dengan saya, tidak ada," paparnya.
Baca juga: Saat Menjabat, Gibran-Teguh akan Pakai Mobil Dinas Lama, Ini Alasannya
Rudy mulai menekuni dunia las sejak 1987. Mengelas merupakan hobinya karena dia menyukai hal-hal berbau mekanik.
"Sehingga, kalau ada yang menyampaikan itu pencitraan, lha saya butuh apa? Saya tidak butuh apa-apa. Saya butuhnya ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat lagi," ucapnya.
Menurut Rudy, jasa pengelasan akan tetap dibutuhkan, walaupun perkembangan dunia digital semakin gencar.
Baca juga: Menantu Jokowi Ditetapkan Jadi Wali Kota Medan Terpilih, Ini Program Kerja 100 Harinya
“Biarpun era digital pekerjaan manual masih tetap dibutuhkan. Jangan dipandang sebelah mata tukang las itu. Tanpa ada tukang las konstruksi tidak akan bisa jalan," terangnya.
Lelaki berusia 61 tahun ini berkeinginan keahliannya bisa digunakan untuk membuka pelatihan mengelas bagi siswa lulusan sekolah teknik menengah (STM).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.