KOMPAS.com - Babinsa Desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur, Serka Heri Purnomo mengaku setiap hari berpatroli di desa miliarder untuk memastikan keamanan warga.
"Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari standby di desa," katanya kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Heri tak sendirian, dirinya bersama Bhabinkamtibmas setempat juga membangun komunikasi dengan warga.
Untuk itu, menurut heri, ponselnya disiagakan hingga 24 jam untuk memantau kondisi keamanan desa tersebut.
Baca juga: Sisi Lain di Balik Kasus Wanita di Mal Pakai Bra dan Celana Dalam...
Sementara itu, menurut Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono, tindakan aparat keamanan itu adalah langkah antisipasi dari gangguan kamtibmas di desa tersebut.
"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," terangnya.
Baca juga: Beli Expander, Warga Desa Tuban Ini Mengaku Lebih Sulit Naik Traktor di Sawah
Seperti diberitakan sebelumnya, 225 KK di Desa Sumurgeneng mendapat ganti rugi penjualan lahan proyek kilang minyak Pertamina.
Dari informasi yang diperoleh, harga tanah warga dibeli lebih tinggi dari biasanya, yaitu Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.
Hal itu membuat warga rata-rata mendapatkan ganti rugi Rp 8 miliar. Ada juga warga yang mendapat uang sebesar Rp 26 miliar.
Video saat warga beramai-ramai memborong mobil juga sempat menjadi viral di media sosial.
(Penulis Kontributor Tuban, Hamim | Editor Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.