Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kondisi Terbaru Kampung Miliarder Tuban, Bikin Sedih Presdir Pertamina Rosneft dan Kini Dijaga Aparat

Kompas.com - 20/02/2021, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Beberapa hari lalu, video yang merekam aktivitas warga di Kecamatan Jenu, Tuban beramai-ramai memborong mobil viral di media sosial.

Video tersebut diunggah pertama kali oleh salah seorang warga setempat bernama Tain, Minggu (14/2/2021).

Setelah fenomena itu terjadi, bagaimanakah kondisi kampung miliarder tersebut?

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Dulu Ditolak, Kini Bikin Warga Kaya Mendadak


Presdir Pertamina-Rosneft sedih

Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya usai melakukan kegiatan reboisasi penghijauan pantai di Tuban.KOMPAS.COM/HAMIM Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya usai melakukan kegiatan reboisasi penghijauan pantai di Tuban.
Kondisi warga yang beramai-ramai memborong mobil rupanya menimbulkan kesedihan dan keprihatinan di hati Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya.

Ia menilai, pembayaran ganti untung tersebut digunakan secara kurang tepat.

Jika warga akhirnya jatuh miskin karena tak mampu mengelola keuangan, Kadek pun merasa ikut bersalah.

"Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah karena tidak mengawal dan mendampingi mereka," ujar dia.

Baca juga: Lantai Rumahnya Tiba-tiba Ambles dan Berlubang Besar, Supadiyo: 16 Tahun Ditempati Baru Ada Kejadian Ini

Langkah selanjutnya, PT Pertamina Rosneft akan melakukan pemetaan kondisi warga desa tersebut dengan menggandeng tim khusus.

"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkap dia.

Perusahan juga akan memberikan pembinaan hingga warga memiliki keterampilan yang baik.

Kemudian, warga khususnya para penggarap lahan, akan diajak bergabung dalam pekerjaan padat karya.

"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelas dia.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Tuban yang Kaya Mendadak dari Kilang Minyak, Ada yang Sempat Menolak karena Tak Mau Kehilangan Kenangan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com