Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran di Semarang Jadi Korban Penipuan Bukti Transfer Palsu, Pelaku Pura-pura Bayar Lebih

Kompas.com - 19/02/2021, 21:10 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu restoran di Kota Semarang yakni Pringsewu Kota Lama menjadi target penipuan bermodus pura-pura transfer kelebihan uang saat order fiktif.

Awalnya, pelaku melancarkan aksinya dengan memesan sejumlah makanan melalui nomor WhatsApp resmi restoran.

Kemudian pelaku membayar pesanan dengan cara mentransfer uang pesanan ke rekening resmi pengelola restoran dengan jumlah uang yang sengaja dilebihkan.

Setelah itu, pelaku mengirimkan bukti transfer kepada pihak pengelola restoran yang ternyata palsu.

Baca juga: Curi Perhiasan Emas, Maling Berpakaian Hazmat dengan Modus Semprot Disinfektan Diburu Polisi

Manager restoran Pringsewu, Dani Ramadhan (25) mengaku sudah keempat kali berturut-turut menjadi sasaran penipuan order fiktif dengan meminta uang kembalian.

"Awalnya pesan makanan lalu transfer pembayaran ke rekening. Bukti transfernya dikirim tapi dengan kelebihan uang. Minta uang kelebihannya dititipkan ke ojol yang ambil pesanan," jelasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (19/2/2021).

Aksi pertama penipu berhasil mengelabui karyawannya pada Selasa (16/2/2021) dengan total kerugian Rp 850.000.

"Pelaku pesan 6 nasi boks masing-masing seharga Rp 25.000, totalnya Rp 150.000. Lalu dia sengaja bayar transfer lebih sebanyak Rp 850.000. Seolah-olah tidak sengaja keliru kelebihan transfer. Lalu minta uang lebihnya sebanyak Rp 700.000 itu dititipkan ke jasa pengantaran (ojol)," jelasnya.

Setelah dicek transaksi ke rekening, ternyata tidak ada pembayaran dengan jumlah tersebut sehingga bukti transfer yang dikirimkan diyakini palsu.

Ia mengatakan sebenarnya dalam SOP aturan perusahaan kelebihan transfer harus dikembalikan sehari berikutnya. Pengembalian juga tidak boleh secara tunai melainkan dalam bentuk transfer.

"Jadi waktu kejadian pertama itu kami serahkan pesanan pelaku dan uang kelebihan transferan tersebut. Memang kami kurang hati-hati seharusnya memeriksa bukti transferan terlebih dahulu bukannya langsung percaya," ucapnya.

Beruntung, tiga aksi lainnya pada Rabu hingga Jumat (17-19/2/2021) dapat digagalkan lantaran manajemen lebih berhati-hati dalam menyikapi modus pelaku.

Pelaku memperdaya pengelola resto dengan nomor yang berbeda dengan modus yang sama memesan makanan dan mengirimkan bukti transfer palsu.

Namun, pihak resto tak menanggapinya lantaran sudah paham modus pelaku.

"Aksi yang kedua sudah sempat transfer ke rekening sejumlah Rp 299.000 untuk pesan gurame dan cumi asam manis. Tapi tidak kita layani karena setelah dicek tidak ada pembayaran dan bukti transfer yang dikirim juga palsu. Aksi ketiga juga sama ada pesanan dengan bukti transfer palsu tidak kita layani," ucapnya.

Baca juga: Modus Semprot Disinfektan, Maling Curi Perhiasan dan Emas Batangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com