Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelajaran di Surabaya Disiapkan Daring dan Luring, Orangtua Siswa Tak Perlu Khawatir Tak Punya HP

Kompas.com - 19/02/2021, 20:41 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengklaim telah melakukan berbagai inovasi supaya pembelajaran dari rumah tetap efektif di tengah pandemi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengaku, sudah menyediakan berbagai opsinya.

"Jadi, para orangtua siswa tidak perlu khawatir hanya karena tidak mempunyai handphone (HP), karena kami sudah menyiapkan beberapa opsi untuk pembelajaran dari rumah," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo, saat dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021).

Opsi pertama adalah pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online secara penuh sesuai jadwal yang telah disusun oleh sekolah.

Baca juga: Pemkot Surabaya Pastikan Santi Marisa, Ibu yang Gadai HP karena Tak Bisa Makan Dapat BST dan KIS

Opsi kedua adalah luar jaringan (luring) atau offline.

"Ini yang kami optimalkan dalam situasi pandemi Covid-19 ini," ujar Supomo.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini menuturkan, untuk pembelajaran luring bisa menggunakan dua cara.

Pertama, dengan memberikan tugas setiap minggu kepada siswa yang tidak bisa daring secara penuh.

"Jadi, guru datang ke rumah siswa dengan membawa tugas selama seminggu. Seminggu kemudian guru datang kembali untuk mengambil dan memberikan tugas seminggu berikutnya," ujar dia.

Cara ini diklaim sudah dilakukan sejak awal masa pandemi.

Supomo menyebut, ini bukan kebijakan baru yang berkaitan dengan masalah Santi Marisa (33), ibu yang terpaksa menggadaikan ponsel yang biasa digunakan daring oleh putrinya, karena tak bisa makan.

Adapun cara kedua, lanjut Supomo, yakni dengan menonton tayangan televisi.

Dispendik Kota Surabaya sudah bekerja sama dengan sejumlah stasiun televisi untuk memberikan pembelajaran yang bisa ditonton dari rumah siswa masing-masing.

 

Tayangan ini diisi oleh para guru-guru dari jenjang SD maupun SMP yang ada di Kota Surabaya.

"Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah menyediakan program semacam ini, sehingga siswa juga bisa mengikutinya juga," ujar dia.

Supomo menegaskan, berbagai langkah optimal yang dilakukan Dispendik Surabaya tersebut membuat keluarga dan peserta didik tidak perlu bergantung penuh dengan HP untuk belajar.

Apalagi, opsi pembelajaran yang digunakan oleh siswa, baik itu memilih daring atau luring, tidak memengaruhi penilaian.

Baca juga: Personel Paskhas TNI AU Ditembaki di Bandara Amenggaru Papua, 1 KKB Tewas

"Penilaian hasil belajar berdasar tugas-tugas yang sudah dikerjakan, bukan cara yang digunakannya. Ini yang perlu diperhatikan oleh para orangtua, sehingga tidak perlu khawatir karena hanya tidak mempunyai HP," kata dia.

Yang paling penting, lanjut dia, para orangtua dan guru harus berperan aktif selama proses belajar dari rumah.

Bila orangtua menemui kendala, bisa segera melapor kepada sekolah masing-masing untuk diberikan opsi pembelajaran lainnya.

"Ini kan kondisinya pandemi, sehingga harus sama-sama bersinergi dan berperan aktif untuk memberikan pelajaran kepada para siswa. Ayo kita dukung mereka untuk tetap belajar meski di tengah pandemi," ucap Supomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com