Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Rumahnya Tiba-tiba Ambles dan Berlubang Besar, Supadiyo: 16 Tahun Ditempati Baru Ada Kejadian Ini

Kompas.com - 19/02/2021, 14:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Peristiwa menghebohkan terjadi di rumah seorang warga di Desa Traji, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah.

Ruang tamu dan ruang keluarga rumah milik Supadiyo itu tiba-tiba ambles dan berlubang, Rabu (17/2/2021).

Terpaksa keluarga yang menempati rumah pun harus mengungsi.

Rupanya setelah diteliti, ada saluran irigasi yang mengairi sawah, di bawah lantai rumah tersebut.

Sang pemilik Supadiyo mengaku, sejak tinggal di tempat itu mulai tahun 2004, peristiwa lantai rumah ambles baru pertama dialaminya.

"Berjalannya waktu selama 16 tahun (ditempati), ada kejadian ini. Kalau air masuk sering, ambles baru kali ini," kata dia.

Baca juga: Lantai Rumah Tiba-tiba Amblas, Ternyata Ada Saluran Irigasi di Bawahnya

Ternyata ada saluran irigasi

Ilustrasi irigasiKementerian PUPR Ilustrasi irigasi
Mendapati laporan warga mengenai lantai tanah yang ambles, BPBD mengecek ke lokasi kejadian.

Ternyata, ketika diperiksa, di bagian bawah rumah itu terdapat saluran irigasi.

"Setelah kita teliti memang ada saluran irigasi yang di dalam rumah tersebut mengaliri sawah ke Desa Traji dan sekitarnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Dwi Sukarmei.

Diduga, lantai tanah ambles karena buis beton gorong-gorong tidak kuat menahan beban di atasnya.

Baca juga: Tak Menyangka Video Miliarder Tuban yang Diunggahnya Viral, Tain: Saya Tidak Ikut Beli Mobil

Ilustrasi hujan.oceanicpropertiesllc.com Ilustrasi hujan.

Kronologi amblesnya lantai rumah

Mulanya hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Parakan pada Selasa (16/2/2021) petang

Menantu Supadiyono Yohanes Terawan Apriadi menuturkan, sebelum ambles, air naik ke permukaan lantai melalui sela-sela keramik.

Namun kemudian, keramik terdorong ke atas hingga membuat lemari dan perabot rumah lainnya terangkat.

"Keramik naik, ada bufet (lemari) mulai miring, kami tidak berani masuk rumah. Kami di luar rumah, anak dan istri sudah diungsikan dulu, saya sama bapak membersihkan. Ternyata yang di belakang bufet sudah turun 20 sentimeter, terus keramik bagian depan naik," ujar dia.

Tak disangka, tanah di bawa keramik tiba-tiba ambles.

Ternyata saat dicek, pipa beton saluran air telah hancur hingga diduga tak kuat menahan beban.

"Buisnya (pipa beton) ternyata sudah hancur dan penuh sampah, mampet, otomatis air naik,” kata dia.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Tuban yang Kaya Mendadak dari Kilang Minyak, Ada yang Sempat Menolak karena Tak Mau Kehilangan Kenangan

Ditinggali sejak 2004

Ilustrasi rumah.Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Ilustrasi rumah.
Pemilik rumah Supadiyo dan keluarganya menempati rumah tersebut sejak 2004.

Pemilik sebenarnya telah mengetahui ada saluran air di bawah bangunan.

Meski begitu, pemilik rumah tak menyangka hal tersebut bisa berimbas pada amblesnya lantai rumah.

Ketika pertama kali membeli rumah tersebut, Supadiyo sebenarnya telah meminta agar perantara penjual rumah memindahkan saluran air ke samping rumah.

Tetapi hingga sertifikat tanah diterbitkan, permintaan Supadiyo tidak dipenuhi.

Hingga akhirnya, lantai rumah itu pun ambles usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com