KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Sumatera Selatan (Sumsel) meningkat selama 2020.
Sumsel menjadi provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi ketiga di Sumatera, yaitu berada di bawah Aceh dan Bengkulu.
Di Indonesia, Sumsel juga masuk 10 besar provinsi termiskin.
Baca juga: Masuk 10 Besar Provinsi Miskin di Indonesia, Wagub Sumsel Salahkan Prokes dan PSBB
Terhitung di Sumsel ada 597.880 orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19.
"Jumlah penduduk miskin di Sumsel pada periode September 2020 sebanyak 1,11 juta jiwa. Akibat dampak dari pandemi," jelasnya.
Persentase angka kemiskinan Sumsel yakni 12,98 persen pada September 2020, meningkat dari 12,56 persen pada 2019.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengatakan, kondisi tersebut merupakan dampak dari penerapan protokol dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal itu otomatis membuat perekonomian di Sumsel menjadi terhenti.
"Ini masalahnya bagaimana kita meningkatkan ekonomi dan aktivitas masyarakat kita harus terus berjalan, tapi dihambat oleh protokol kesehatan. Faktor ini yang menjadikan kegiatan ekonomi terhambat," kata Mawardi, Kamis (18/2/2021).
Pihaknya menegaskan bahwa kegiatan perekonomian harus terus berjalan, tetapi protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan ketat.
"Sudah saatnya prihatin wabah. Tidak ada jalan lain, kalau dibiarkan begini, yang rugi siapa? Kita sendiri. Terlebih lagi ekonomi masyarakat kita, bagi orang kaya mungkin tidak apa-apa, tapi yang miskin?" ujarnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.