KOMPAS.com - Beberapa hari ini, netizen dihebohkan oleh berita soal warga desa di Tuban yang mendadak jadi miliarder.
Mereka mendapat miliaran Rupiah dari uang pembebasan lahan.
Tanah mereka akan dipakai oleh PT Pertamina untuk membangun proyek kilang minyak new grass root refinery (NGRR).
Namun, tak semua warga menikmati uang pembebasan lahan itu.
Sodir contohnya.
Baca juga: Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Dibeli Pertamina, Warga Tuban Ini Merasa Tekor
Warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, itu malah merasa rugi.
Meski mendapat Rp4 miliar, kata Sodir, uang itu tidak akan cukup untuk membeli tanah di tempat lain.
"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik. Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," ungkapnya, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).
Uang Rp4 miliar itu didapatnya setelah melepas tanah 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.
Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa Borong Mobil, Ternyata Sempat Menolak Tanahnya Dijual untuk Kilang Minyak
Berbeda dari tetangga-tetangganya yang sempat melakukan penolakan, Sodir sejak awal mengiyakan tanahnya dibeli.
Sodir menuturkan tidak banyak protes dan memilih manut dengan pemerintah lantaran usianya sudah lanjut.
Saat diberitahu oleh pemerintah desa tanahnya akan dibeli oleh Pertamina dan harus pindah rumah, ia menyetujui.
"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," ujar dia
Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran pun sudah lebih awal dan tidak menemui masalah.
Baca juga: Dapat Uang hingga Rp 10 Miliar, Warga Desa di Tuban Borong Mobil, Serumah Bisa Punya 1-3 Unit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.