Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Uang Rp 4 M Usai Jual Tanah ke Pertamina, Sodir Malah Merasa Tekor, Ini Alasannya...

Kompas.com - 18/02/2021, 19:49 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Ratusan warga di tiga desa Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat "durian runtuh" setelah menjual tanah mereka ke PT Pertamina.

Lahan yang dijual itu masuk dalam proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan asal Rusia.

Warga yang mendapat "durian runtuh" itu berasal dari tiga desa, Desa Sumurgeneng, Desa Wadung, dan Desa Kaliuntu.

Setelah menerima uang ganti untung pembebasan lahan, masing-masing warga punya cara sendiri menikmati uang tersebut.

Sebagian besar memborong mobil, membeli tanah, dan membangun rumah. Beberapa di antara mereka juga merenovasi rumah dan menyimpan uang di bank.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir merupakan salah satu di antara ratusan orang yang menjual lahan kepada PT Pertamina.

Baca juga: Penjelasan Majikan: Pariyem Baru 4 Tahun Bekerja, Minta Sendiri Gaji Rp 300.000 Per Bulan

Lahan Sodir yang terkena pembebasan seluas 10 meter persegi x 200 meter persegi. Lalu pekarangan rumahnya seluas 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Dari luas tanah itu, Sodir mendapat uang sebanyak Rp 4 miliar.

Tetapi, bukannya merasa untung, Sodir justru merasa tekor.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik," kata Sodir saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir telah mencoba membeli tanah di desa tetangga, tetapi harganya lebih mahal ketimbang biaya pembebasan yang didapat dari PT Pertamina.

"Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com