Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon Terakhir Prada Ginanjar dan Janji Ikan Gurame Goreng Sang Ayah

Kompas.com - 18/02/2021, 17:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kesedihan terpancar di raut wajah Dede Anda.

Bagaimana tidak, putra tercintanya, Prada Ginanjar gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Dede pun mengisahkan tentang telepon terakhir sang anak sebelum kabar duka itu datang kepada keluarganya.

Baca juga: Sosok Prada Ginanjar di Mata Keluarga, Anak Bungsu yang Penurut, Lolos TNI Setelah 2 Kali Gagal Tes

Menelepon beberapa jam sebelum baku tembak

Ilustrasi telepon, hotlineShutterstock/Alexander Kirch Ilustrasi telepon, hotline
Prada Ginanjar meninggal dunia Senin (15/2/2021) pagi.

Pada Minggu (14/2/2021) sore, Ginanjar sempat menelepon ayahnya sekitar pukul 16.30 WIB.

Mulanya, kata Dede, istrinya yang mengangkat telepon dari putra yang dikasihinya.

Sedangkan ia baru saja pulang setelah bekerja di sebuak pabrik pupuk organik di Banjar, Jawa Barat.

"Saya tiba di rumah, istri sedang berbicara di telepon (dengan almarhum)," kata Dede.

Baca juga: Fakta-fakta KKB Masuk Kota di Intan Jaya, Ribuan Warga Mengungsi hingga Ratusan Brimob Dikirim ke Papua

Ilustrasi ikan gurame bakar, sambal, dan lalapan di atas piring. SHUTTERSTOCK/REEZKY PRADATA Ilustrasi ikan gurame bakar, sambal, dan lalapan di atas piring.

Janji membuatkan ikan goreng

Kemudian, Dede pun mengambil alih telepon dan berbicara pada anaknya.

Ia sempat bertanya bagaimana kabar sang anak dan sedang apa putranya di sana.

Ketika itu, Prada Ginanjar menjawab sedang memasak ikan asin untuk makan.

Dede pun merasa anaknya sedang prihatin sehingga makan seadanya lantaran tengah bertugas.

Saat itu lah Dede meminta anaknya segera pulang dan berjanji akan membuatkan makanan enak, ikan gurame goreng.

"Geura uih De. Engke panggorengkeun gurame ku Apa. (Cepat pulang, Nak, nanti digorengkan ikan gurame oleh bapak)," kata Dede saat itu.

Ia tak menyangka, keesokan harinya, putranya tewas dalam baku tembak dengan KKB.

Percakapan itu menjadi obrolan terakhirnya dengan sang putra tercinta.

Baca juga: Rentetan Ketegangan di Intan Jaya, Baku Tembak, Selebaran Tantangan KKB hingga Pemerintahan Disebut Tak Jalan

Sejak kecil ingin jadi tentara, tiga kali mendaftar

Tentara.Thinkstock Tentara.
Dede berkilas balik bagaimana putranya bercita-cita menjadi seorang tentara sejak kecil.

Ginanjar yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu disebut memiliki keinginan kuat.

Hal itu dibuktikan dari upaya Ginanjar tiga kali mendaftar sebagai tentara, hingga dinyatakan lolos,

Mulanya, Ginanjar mendaftar sebagai Bintara tetapi gagal.

"Dia kemudian ikut lagi Tamtama, namun gagal lagi. Ketiga, ikut Tamtama, Alhamdulillah lolos. Sekitar tahun 2018-an," kata dia.

Ginanjar kemudian ditugaskan di Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma.

"Dinas di Kodam IV di Purbalingga," tutur Dede.

Baca juga: Jeritan Sukasri Terdengar Sebelum Ditemukan Bersimbah Darah bersama Suaminya, Pelaku Serahkan Diri

Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.Dokumentasi TNI Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Ingin konflik Papua berakhir, cukup putranya yang menjadi korban

Dede dengan pilu meminta konflik yang merenggut nyawa putranya segera diakhiri.

Ia tak ingin ada korban-korban lainnya.

"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya. Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021).

Adapun, Prada Ginanjar gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).

Ia gugur usai tertembak di bagian perut.

Prada Ginanjar kemudian dievakuasi menggunakan helikopter ke Mimika.

Selanjutnya, jenazah tiba di rumah duka pada Rabu (17/2/2021) dini hari.

Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021) pukul 09.00 WIB.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com