KOMPAS.com - Suyit warga Dusun Manggisan, Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo meminta maaf atas unggahannya di medsos yang ternyata dianggap hoaks.
Kasus tersebut berawal saat Suyit mengunggah foto Sono (53) penyandang tunanetra tetangga sendiri. Ia menyertakan penjelasan jika Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik Sono diblokir. Akibatnya Sono tak bisa mencairkan bantuan pangan non-tunai.
Berikut penjelasan Suyit yang diunggah di akun @berbagisemangat.
Baca juga: Viral, Foto Tunanetra Tak Dapat Beras karena Kartu Keluarga Sejahtera Diblokir, Ini Faktanya...
“Jagat media sosial ramai kisah keluarga Pak Sono, keluarga tunanetra asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, di mana Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mengaku diblokir. Pak Sono dan istrinya merupakan keluarga tunanetra. Keduanya tidak bisa melihat. Ia bersama istri dan satu anak perempuan yang masih kecil tinggal di Dusun Manggisan, Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Probolinggo.”
“Keluarga ini pemegang KKS yang digunakan untuk mencairkan bantuan pangan non-tunai. Namun saat ini Pak Sono tidak bisa mencairkan bantuan beras dan bahan pangan sebab KKS-nya diblokir. Apalagi Sono tidak bisa lagi bekerja, rumahnya tidak layak huni, dan masih harus merawat anak semata wayangnya.”
Unggahan tersebut menjadi perbincangan publik.
Baca juga: Penyaluran Bansos PKH dan KKS di Kabupaten Gowa Alami Keterlambatan
Pihak Pemkab Probolinggo kemudian melakukan pengecekan dan ternyata KKS milik Sono masih aktif. Sono juga masih mendapatkan bantuan. Hanya saja saat Sono melakukan pengecekan, bantuannya belum masuk ke rekening.
"Saya mohon maaf kepada semua atas posting-an yang saya lakukan. Ternyata beras yang harus diterima oleh Pak Sono tersebut masih aktif."
"Saat mem-posting saya belum klarifikasi ke desa tetapi langsung di-posting. Apalagi waktu itu Pak Sono bilang kartunya mau dirusak," kata Suyit.
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Retribusi Pasar, 2 ASN Pemkot Probolinggo Ditahan
Setelah diklarifikasi Sono ternyata masih menerima BPNT dan KKS milik Sono juga tak diblokir.
Selain itu bantuan tersebut masih berlangsung dan diterima secara rutin oleh Sono.
“Saya minta masyarakat tidak mudah membuat postingan di medsos sebelum melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Ini pelajaran agar jangan sampai terulang lagi. Sebelum memposting, klarifikasi terlebih dahulu kebenarannya," kata Timbul di Krucil.
Baca juga: Koordinator Pusat Karantina Pasien Corona Kabupaten Probolinggo Meninggal karena Covid-19
Kepada Wakil Bupati Probolinggo, Suyit menjelaskan awal mula ia mengunggah cerita tentang Sono.
Saat itu Sono hendak mengambil beras. Saat mengecek rekeningnya, ternyata bantuan belum masuk.
Sono pun mengatakan jika KKS miliknya diblokir. Suyit yang mendengarnya langsung mengunggahnya di media sosial tanpa melakukan klarifikasi ke pihak desa.
Sementara itu Kepala Diskominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, unggahan yang menyebutkan KKS milik Sono diblokir adalah hoaks.
“Dari hasil klarifikasi tersebut didapatkan bahwa Sono masih menerima BPNT (bantuan pangan nontunai) dan tidak ada pemblokiran KKS yang dimilikinya. Hanya saat akan mengecek dan ingin mencairkan, hak yang harusnya diterima masih belum masuk ke rekeningnya,” kata Yulius saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19 di Probolinggo, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Saniman mengatakan Sono telah menerima bantuan sosial dari pemerintah sejak 2018.
Selama ini bantuan yang sudah menjadi haknya selalu cair. Hanya saja, bantuan bulan ini terlambat masuk dibandingkan sebelumnya.
Dalam paket bantuan itu, Sono mendapat beras, minyak goreng, telur, dan ikan laut.
Baca juga: Positif Covid-19, Kapolsek di Probolinggo Meninggal Dunia
Saniman juga meminta agar warga melakukan klasrifikasi ke pihak desa jika menemukan kasus serupa.
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan yang mem-posting sudah minta maaf. Harus klarifikasi dan koordinasi dulu ke desa supaya ada titik terang dan bisa diselesaikan."
"Seperti sekarang Pak Sono kartunya masih aktif tapi kok dibilang diblokir. Kalau terblokir itu memang biasa, tapi kalau diblokir ini ada unsur kesengajaan,” ujar Saniman.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Faisol | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.