Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Sukasri Terdengar Sebelum Ditemukan Bersimbah Darah bersama Suaminya, Pelaku Serahkan Diri

Kompas.com - 18/02/2021, 10:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Penganiayaan tragis terjadi di sebuah rumah kontrakan di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.

Sempat terdengar jeritan perempuan di rumah tersebut pada Rabu (17/2/2021) sore.

Setelah dicek, pasangan suami-istri Siswanto (65) dan Sukasri (50) ternyata sudah tergeletak dan bersimbah darah.

Baca juga: Suami Istri di Lamongan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Kondisinya Kritis

Jeritan didengar tetangga

Ilustrasi kekerasanTHINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD Ilustrasi kekerasan
Seorang saksi yang merupakan tetangga korban Dwi Indah mengatakan, dirinya sempat mendengar jeritan Sukasri, namun tak berani mendekat.

"Awalnya seperti apa saya tidak tahu. Saya hanya mendengar ada orang menjerit," kata Indah.

Indah yang sedang di luar memilih meninggalkan lokasi karena takut.

"Tapi saya tidak berani masuk dan saya tinggal," imbuh Indah dikutip dari Surya.co.id.

Namun sesaat setelah kejadian, warga mengecek ternyata kedua korban sudah tergeletak bersimbah darah.

Kedua korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Dulu Ditolak, Kini Bikin Warga Kaya Mendadak

Cekcok soal kontrakan

Pemilik kontrakan, Didik Sugiyanto (56), mengetahui bahwa pelaku adalah T.

T sebelumnya adalah penghuni kontrakan yang empat bulan terakhir ditempati korban.

"Sebelumnya tidak ada apa-apa. Tapi dulunya pelaku itu tinggal (kontrak) di rumah yang ditempati oleh korban," ucap Didik.

Sesaat sebelum kejadian, T beradu mulut dengan korban karena ingin menempati rumah kontrakan itu.

Menurut informasi, Didik membela pasangan suami-istri itu.

Namun tanpa diketahui Didik, T mengambil golok dan menghajar kedua korban hingga tak berdaya.

Baca juga: Senyum Sang Guru Honorer Kembali, 16 Tahun Mengabdi dan Dipecat Usai Unggah Gaji Rp 700.000, Hervina Kini Mengajar Lagi

Pelaku menyerahkan diri

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.
Pelaku T akhirnya menyerahkan diri ke polsek setempat. Polisi langsung melakukan olah TKP serta memeriksa pelaku dan saksi.

Keterangan T, dirinya sudah lama menempati kontrakan tersebut.

Tetapi dalam beberapa waktu terakhir, T hanya menempati kontrakan satu atau dua pekan sekali karena bekerja di Surabaya.

Saat T kembali pada awal Februari lalu, dia mendapati kontrakannya ditinggali korban.

T meminta pasangan itu meninggalkan kontrakan.

Saat pelaku kembali datang, ternyata pasangan itu masih menempati kontrakan hingga akhirnya terjadi tragedi itu.

"Itu sementara pengakuan Taufik, " kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung, seperti dilansir dari Surya.co.id.

Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana mengatakan masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

Dia masih harus mendalami sejauh mana kasus itu sampai pelaku tega menganiaya korban.

Pihaknya juga akan mengecek kondisi kejiwaan pelaku. Sedangkan korban dalam kondisi kritis.

"Saat ini kondisi korban kritis. Kita berdoa semoga keduanya diberikan kesembuhan, "kata Miko.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Dheri Agriesta), Surya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com