Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Museum SBY" di Akmil Magelang, Simpan Meja Penyimpan Roti hingga Peralatan Perang SBY

Kompas.com - 18/02/2021, 06:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yudhoyono Foundation disebut mendapatkan dana Rp 9 miliar untuk pembangunan Museum SBY dan Galeri Ani di Pacitan.

Dana dari Pemprov Jatim tersebut masuk dalam APBD Pacitan dan belum diserahkan ke Yudhoyono Foundation karena masalah administrasi.

Museum SBY dan Galeri Ani dibangun di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Pacitan di atas lahan seluas 1,5 hektar.

Di museum tersebut akan ditampilkan sejarah hidup Presiden ke-16 RI Susilo Bambang Yudhoyono sejak di Pacitan hingga menjadi presiden pertama yang dipilih secara langsung pada Pilpres 2004.

Baca juga: APBD Rp 9 Miliar untuk Museum SBY di Pacitan, Bendahara Demokrat: Pak SBY Tak Pernah Minta

Museum SBY di Magelang

Salah satu ruangan Museum Pavilun 5 yang berisi beragam peralatan perang SBY.KOMPAS.com/Ika Fitriana Salah satu ruangan Museum Pavilun 5 yang berisi beragam peralatan perang SBY.
Selain di Pacitan, ternyata ada "Museum SBY" di komplek Akmil Magelang. Namun selama pandemi, museum tersebut ditutup dan belum bisa dikunjungi oleh publik.

Museum Paviliun 5 Akademi Militer (Akmil) Magelang tersebut diresmikan oleh SBY beberapa jam sebelum ia melepaskan jabatannya sebagai kepala negara pada Jumat (17/10/2014)

Paviliun bernomor 5A dan 5B yang ada di Kompleks Akmil Magelang tersebut menyimpan benda-benda yang berkaitan dengan SBY terutama saat ia menjadi prajurit militer pada tahun 1970-1973.

Baca juga: Melongok Museum SBY di Magelang

Paviliun tersebut tidak terlalu besar dan hanya berukuran 8x6 meter. Namun dahulu paviliun tersebut menjadi tempat tinggal 'istimewa' untuk taruna berprestasi.

Sebut saja, mantan Komandan Kopassus Prabowo Subianto. Prabowo tercatat menempati paviliun yang sama dengan yang ditempati SBY tahun 1974 bersama Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman juga menempati paviliun ini pada tahun 1978.

Baca juga: Dana Rp 9 Miliar Pembangunan Museum SBY Dipersoalkan, Wasekjen Demokrat: Tak Patut Dijadikan Isu

Lalu Panglima TNI Jenderal Moeldoko menempati Paviliun 5A ini tahun 1981. Nama putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, juga tercatat menempati paviliun ini pada tahun 2000.

Sementara itu SBY menempati paviliun itu saat menjadi Komandan Divisi Korps Taruna, yang sekarang lebih dikenal sebagai Komandan Resimen Korps Taruna.

Simpan foto kenangan dan meja penyimpan roti

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono saat meresmikan Museum Paviliun 5 di Akmil Magelang, Jumat (17/10/2014).KOMPAS.com/Ika Fitriana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono saat meresmikan Museum Paviliun 5 di Akmil Magelang, Jumat (17/10/2014).
Saat masuk ke pavilun, pengunjung akan disuguhi suasana kamar tidur SBY yang masih asli.

Di kamar tersebut ada tempat tidur kuno dari rangka besi lengkap dengan kasur kapuk dan bantal.

Sementara di dinding, terdapat foto-foto kenangan SBY dan istri, Ani Yudhoyono saat masih muda. Termasuk foto bersama anak-anaknya serta keluarga.

Di paviliun itu juga ada sebuah lemari kayu yang berisi seragam, tas ransel, sepatu, dan topi perang.

Baca juga: Disebut Berikan Dana Hibah Rp 9 M untuk Museum SBY, Pemprov Jatim: Memang Ada...

SBY pernah bercerita, ia pernah menyimpan roti di sebuah meja di paviliun tersebut. Padahal jika ketahuan akan dimarahi oleh pelatih.

“Ini (meja) kami menyimpan roti. Kalau ketahuan pelatih bisa berat hukumannya, tapi saya jarang, yang sering dimarahi Pak Sjafri (Letjen Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan),” tutur SBY sembari terkekeh dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 19 Oktober 2014.

Di samping kamar itu terdapat ruangan berisi alat perang dengan judul "Dari Timor Timur Hingga Bosnia". Alat perang itu tersimpan rapi dalam etalase kaca memanjang.

Baca juga: Soal Bantuan Dana Rp 9 M untuk Museum SBY, Bupati Pacitan: Uangnya Belum Diserahkan

Menuju ruang belakang paviliun, terdapat sebuah kamar mandi mungil yang sangat sederhana, berdinding semen dan closet jongkok.

Di beberapa sudut terdapat beberapa benda kesayangan SBY seperti sepeda onthel kuno, pakaian, tongkat kebesaran, hingga podium pidato kepresidenan dengan latar banner foto Istana Negara Jakarta

Sedangkan di bagian belakang paviliun, para pengunjung akan disuguhi beragam tulisan tentang sepak terjang dan prestasi SBY sebagai kepala negara.

Baca juga: Heboh Dana Rp 9 Miliar ke Yudhoyono Foundation, Ini Penjelasan Bupati Pacitan Indartato

Salah satunya kisah SBY saat menyelamatkan dua jurnalis Indonesia yang disandera pemberontak di Irak dan artikel-artikel lainnya.

Di prasasti batu besar di dekat pintu keluar Paviliun 5 terdapat kalimat ungkapan SBY, "Tidak ada jalan lunak untuk mencapai cita-cita yang besar."

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ika Fitriana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com