Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahap Uji Klinis Fase II Vaksin Nusantara Akan Diikuti 180 Relawan, Screening Ketat

Kompas.com - 17/02/2021, 20:06 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

Ia menjelaskan, pihaknya sangat terbuka bagi masyarakat yang berminat menjadi relawan untuk pengembangan Vaksin Nusantara.

Perekrutan dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dengan cara mendaftar ke panitia atau bisa mengakses situ clinicaltrials.gov terkait informasi penelitian Vaksin Nusantara.

"Tahapannya akan dijelaskan efek samping seperti apa. Kalau setuju nanti tanda tangan melalui inform consent dan bisa ikut penelitian tanpa biaya sepeser pun," lanjutnya.

Ia menyebut semisal nantinya relawan berhenti di tengah jalan tetap diperbolehkan karena tidak ada paksaan.

"Karena itu kaidah dari clinical trials atau uji klinis manusia kita sangat menghormati. Nomor satu keamanan, hak pasien dijaga, uang transport diganti, tidak keluar biaya sepeser pun misal relawan mau berhenti kapan saja bisa," imbuhnya.

Yetty menjelaskan, terkait target evaluasi pengembangan Vaksin Nusantara sendiri yakni satu tahun, namun dimasa pandemi dipercepat.

"Target evaluasi satu tahun. Dalam pandemi dipercepat. Kalau menunggu satu tahun lagi korban terlanjur banyak. Di kondisi pandemi ini dipercepat, maka masyarakat harusnya mendukung sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19," katanya.

Vaksin Nusantara merupakan vaksin yang dikembangkan dengan mengambil sel dendritik dari orang yang akan divaksin.

Setelah melalui masa inkubasi kemudian menjadi vaksin akan disuntikkan kembali sehingga sifatnya personalize atau perorangan.

Dalam pengembangannya, dilakukan oleh tim penelitian dari Universitas Diponegoro (Undip), RSUP Kariadi Semarang dan Balitbangkes.

Selain itu bekerjasama dengan AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat dalam penyediaan reagen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com