Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kisah Buaya Cumping, Tewaskan Bocah 8 Tahun, Ditangkap Ramai-ramai, dan Dibunuh

Kompas.com - 17/02/2021, 19:40 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seekor buaya di muara Sungai Mansapa, kabupaten Nunukan Kalimantan Utara berakhir tragis.

Buaya dengan panjang hampir 3 meter tersebut dijaring warga sekitar dan dibunuh.

Warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut, sebenarnya sangat akrab dan tidak terganggu dengan buaya yang mereka beri nama Cumping.

Cumping dalam bahasa setempat berarti sumbing, moncong buaya tersebut cacat, ada bekas luka melintang akibat terkena tombak dan harus makan dengan mulut miring.

‘’Semua tahu si Cumping, warga sering kasih dia makan ikan waktu pulang melaut, anak-anak sekitar juga sering pegang dia,’’ujar Lurah Mansapa Sahaluddin, dihubungi, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Serangan Buaya di Agam Diduga akibat Racun yang Dibuang ke Sungai

Namun sayang, sifat buas predator air buaya Cumping, berakibat dengan tewasnya Muhammad Ilham (8) pada Rabu, sekitar pukul 12.00 wita.

Si bocah tewas dengan luka gigitan di kepala dan menghembuskan nafas terakhir sebelum mendapatkan perawatan intensif.

"Itulah kenapa Cumping dibunuh, warga marah karena dia kasih mati itu anak-anak, baru banyak sekali anak anak main di sungai situ,’’lanjut Sahaluddin.

Saat peristiwa maut terjadi, warga langsung berkumpul untuk mencari keberadaan bocah malang Ilham, semua warga memegang kayu panjang serta jala, mereka menyebar dan mengepung muara sungai Mansapa.

Tak lama kemudian, si bocah timbul di tengah sungai. Warga kemudian mengambil tubuhnya dengan perahu.

‘’Cumping lepas itu anak, mengambanglah dia di tengah sungai, lalu dibawa ke pinggir diberi pertolongan pertama, kondisinya sudah sangat lemah,’’katanya lagi.

Baca juga: Sabit Rumput di Habitat Buaya, Pria Ini Ditemukan Tewas Tak Utuh
Melihat keadaan korban yang tragis, amarah warga tak terbendung, buaya Cumping menjadi sasaran amuk warga. Cumping ditangkap beramai-ramai menggunakan jala, lalu dibunuh untuk menghindari korban lain.

Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengatakan, sesaat sebelum kejadian, korban tengah mencuci tali bentang rumput laut di pinggir sungai bersama temannya Saidi (12).

‘’Dia melihat temannya agak ke tengah sungai dan berniat menghampiri, saat itulah dia disambar buaya di bagian kepala,’’terangnya.

Korban dikatakan mengalami luka ringan di bagian kepala, menurut Randya, yang membuat nyawa korban tak tertolong adalah karena buaya menyeretnya ke kedalaman sungai.

‘’Luka di kepala tidak terlalu parah, tapi karena dia dibawa masuk air dan lumayan lama, itu yang membuatnya meninggal,’’katanya.

Jasad bocah itu saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka, sementara bangkai buaya diamankan petugas Pemadam Kebakaran Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com