Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pariyem, 8 Tahun Kerja ART Tidak Digaji, Dipukul Majikan, Sering Tak Dikasih Makan

Kompas.com - 17/02/2021, 18:07 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga, Pariyem, yang mengalami kekerasan dari majikan mengaku selama 8 tahun bekerja tidak mendapat gaji.

Setelah bekerja selama itu, Pariyem juga tidak tahu berapa gaji yang mestinya diterima tiap bulan.

Ia baru tahu jumlah gajinya per bulan setelah kasusnya mencuat.

“Kemarin dikasih (gaji), sekitar Rp 12 jutaan. Saya baru tahu, bilangnya digaji Rp 300.000 per bulan. Baru tahu (digaji Rp 300.000/bulan). Memang enggak ada perjanjian dulu (waktu awal kerja),” kata Pariyem, saat ditemui di rumah anak tirinya di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Pariyem Dipukul Majikan Tiap Hari, Kerja 8 Tahun Baru Tahu Digaji Rp 300.000 Per Bulan

Tak hanya tidak menerima gaji selama bekerja, Pariyem mengaku kerap mengalami perlakuan kasar dari majikan, khususnya majikan perempuan.

“Dulu saya sering dapat perlakukan kasar. Dulu sering dipukul, tiap hari dipukul. Dipukul pakai sandal, kadang pakai sepatu. Dipukul seadanya sudah (pakai alat yang ada waktu itu). Bagian kepala yang sering dipukul,” kata Pariyem.

Dia biasanya dipukul majikannya ketika ada pekerjaan rumah tangga yang dinilai tidak cocok oleh majikannya.

Misalnya, saat ngepel lantai. Jika tidak cocok, Pariyem dipukuli majikannya.

Sementara itu, alasannya melompat dari lantai dua rumah majikan, karena terpaksa sebab ia kelaparan.

Ketika melompat dan mengais makanan di tong sampah, warga kemudian mengikuti dan mengetahui kondisi Pariyem selama di rumah majikannya.

“Saya terpaksa (melompat ke luar), takut enggak dikasih makan keesokan harinya. Sengaja tidak lewat pintu, karena pintu dikunci. Ada anaknya yang jaga. Saya tak berani keluar. Saya keluar karena lapar. Kalau tidak minta, saya tidak dikasih makan. Sering tidak dikasih makan. Saya memang tidak mau minta makan sudah,” kata Pariyem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com