Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Honorer dan Istri Asuh Puluhan Anak Yatim Piatu

Kompas.com - 17/02/2021, 17:12 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Selain itu, Feratri menanamkan kepada seluruh anak-anaknya untuk selalu mensyukuri apa yang didapatkan hari ini.

Meski tak memasang plakat Yayasan Panti Asuhan Mata Hati atau menggunakan media sosial selalu ada saja rezeki yang diperoleh untuk membesarkan anak-anak dengan latar belakang mulai dari dibuang orangtua, hingga kurang mampu ekstrim.

Dia yakin dengan kebaikan orang-orang yang memberikan bantuan akan ditularkan kepada orang lain, sehingga rejeki yang diterima anak-anaknya akan terus mengalir.

"Doktrin saya kepada anak-anak, besok pagi kita akan mati, itu yang ditekankan. Anak-anak apa yang kita makan hari ini kita syukuri," kata dia.

"Gusti Allah akan memberikan jalan," kata Feratri.

Baca juga: Usai Mensos Terciduk KPK, 2 Yayasan di Tanah Bumbu Kembalikan Dana Bansos

Meski semua dalam keterbatasan, bersama anak-anaknya, dia selalu membagikan nasi kotak kepada lansia di sekitar kampungnya setiap Jumat.

Selain ucapan syukur, dia ingin mengajak agar kedepan selalu berbagi kepada orang lain.

Suami istri ini, tidak mengizinkan ada anak yang akan diadopsi. Dirinya ingin membesarkan mereka dengan berbagai upaya.

Uang tabungan untuk beli gawai

Pandemi yang melanda seluruh dunia, menyebabkan anak-anak pasangan Arif dan Feratri harus belajar di rumah.

Puluhan anak ini memerlukan gawai untuk belajar di rumah karena tugas dikirimkan lewat aplikasi.

Uang tabungan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dan rencananya akan digunakan untuk membangun ruang tidur putri pun diurungkan.

"Agar anak-anak bisa belajar ditunda dulu membangun kamar putri, lebih baik digunakan untuk membeli gawai," ucap dia.

Baca juga: Tertular dari Dosen, 48 Anak dan Pengurus Panti Asuhan Positif Covid-19

Feratri menjatah paket internet untuk anak-anaknya agar tidak digunakan untuk bermain video game.

Meski diakuinya, sebagian anak masih ada yang mencuri waktu untuk bermain melalui gawainya, hal itu dimaklumi karena memang usia belasan masih senang bermain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com