Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Diteliti, Batu Meteor di Lampung Diberi Nama Astomulyo Meteorite

Kompas.com - 17/02/2021, 15:55 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Pecahan batu meteor yang jatuh di Lampung Tengah diberi nama resmi Astomulyo Meteorite setelah lebih dari sepekan diteliti di Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung.

Pemberian nama itu diusulkan dua orang peneliti dari Itera Lampung, yakni Robiatul Muztaba (dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan) dan Danni Gathot Harbowo (dosen Teknik Geologi).

“Nama ini ditujukan untuk mengabadikan fenomena alam di desa tersebut,” kata Robiatul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Sederet Fakta Batu Diduga Meteor Hantam Rumah Warga di Lampung

Robiatul menambahkan, menimbang keunikan fenomena jatuhnya meteorit di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah itu tersebut, Itera Lampung mengusulkan agar batu meteorit tersebut lebih banyak digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

“Seperti di bidang astronomi dan kebumian. Selain itu, lokasi jatuhnya meteorit ini kelak menjadi cikalnya Desa Mitra Itera, untuk bersama dikembangkan menjadi situs khusus untuk observasi objek langit dan wisata astronomi di Lampung Tengah,” kata Robiatul.

Bahkan, akhir Maret 2021 mendatang, Itera Lampung berencana untuk menginisiasi agenda edukasi dan wisata astronomi (astrotourism) khusus di Desa Astomulyo dengan melibatkan warga dalam pengelolaannya.

“Momen ini bertepatan dengan fenomena alam hujan meteor γ-Normid dan supermooon pada akhir Maret 2021,” kata Robiatul.

Dengan kolaborasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat senantiasa menjaga kelestarian objek langit tersebut serta mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk masyarakat sekitar secara berkelanjutan.

“Ini sebuah keistimewaan yang luar biasa bagi desa ini, jika nilai ilmiah dan historis objek ini dapat dijaga dan dikembangkan oleh pelajar-pelajar dan para peneliti di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung,” kata Robiatul.

Lebih lanjut Robiatul mengatakan, meteorit tersebut memiliki nilai historis dan ilmiah yang tinggi, tidak hanya dari sisi obyeknya saja, lokasi pun menjadi sangat penting dalam kajian jatuhnya sebuah meteor di Bumi.

“Kami rasa akan sangat baik jika pemerintah daerah dapat menginisiasi mini-museum di Desa Astomulyo, sebuah museum minimalis yang mampu menjaga serta mengedukasi masyarakat umum tentang benda-benda antariksa seperti meteorit,” kata Robiatul.

Diberitakan sebelumnya, publik Lampung dihebohkan penemuan sebongkah batu yang diduga meteor yang menghantam rumah warga di Lampung Tengah.

Baca juga: Rumah Warga di Lampung Diduga Dihantam Batu Meteor, Ini Kata Ahli

Batu tersebut menghantam rumah warga di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Ahli dari Itera Lampung menyatakan batu itu adalah meteorit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com