Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Pesantren Tasikmalaya Bertambah, Total Santri Positif Corona Jadi 383 Orang

Kompas.com - 17/02/2021, 15:44 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan 3 orang santri positif corona sesuai hasil tes swab PCR keluar dan langsung dilakukan isolasi pada Rabu (17/2/2021).

Total keseluruhan santri positif klaster pesantren tersebut menjadi 383 orang dan sampai saat ini telah tertangani.

"Ada penambahan tiga santri positif. Total keseluruhan menjadi 383 orang per hari ini," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, kepada wartawan di kantornya, Rabu siang.

Baca juga: 21 Ambulans Evakuasi 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19, Pesantren Dijaga TNI-Polri 24 Jam

Asep menambahkan, kondisi para pasien baik yang di tempat isolasi terpusat dan pesantren tang tak bergejala secara keseluruhan sudah tertangani secara medis.

Bahkan, sampai hari ini tak ada pasien yang mengalami panas tinggi dan masih didominasi pasien bergejala dengan pilek dan batuk.

"Sekarang diisolasi mandiri di pesantren pun sudah dibenahi. Awalnya satu ruangan diisi bisa sampai 10 pasien, sekarang sudah 3 dan 4 orang dalam satu ruangan," tambahnya.

Baca juga: Berawal dari Belajar Tatap Muka, 1 Santri Hilang Indra Penciuman, Akhirnya 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19

Adapun sebanyak 400 santri yang hasilnya negatif tes swab PCR sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dan diimbau untuk isolasi mandiri di kamar minimal selama 10 hari.

Setelah itu, baru mereka bisa normal kembali bersosialisai dengan masyarakat setelah kondisinya selalu sehat dan tak ada gejala.

"400 santri sudah dipulangkan dengan hasilnya negarif tes swab PCR," ujar dia.

Baca juga: 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19, Plt Wali Kota: Antisipasi Seharusnya Dilakukan Kemenag

Tracing guru yang tinggal di luar pesantren

Langkah selanjutnya, kata Asep, pihaknya pun akan melakukan tracing bagi guru-guru yang selama ini tak tinggal dekat pesantren.

Pihaknya mengambil langkah antisipatif supaya penyebaran klaster pesantren ini tak ada penambahan kembali.

"Kita juga antisipasi tracing lanjutan, agar tak ada lagi penyebaran dan klaster baru akibat klaster pesantren ini," kata dia.

Baca juga: Klaster Pesantren Merebak di Tasikmalaya, Bangunan Isolasi Darurat Sampai Tak Muat....

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com